Paria atau pare, disebut juga bitter melon atau bitter gourd berasal dari keluarga Momordica Charantia. Sayuran berbentuk bulat panjang runcing memiliki rasa yang pahit. Rasa pahit ini disebabkan karena kandungan zat gizi quinine.
Namun, beberapa orang bisa mengurangi rasa pahitnya dengan cara tertentu. Caranya adalah dengan mencapurkan sayur pare yang sudah diiris dengan garam secukupnya. Potongan pare bisa diaduk sampai rata dan diremas-remas serta peras sampai tekstur parenya kesat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah itu, pare yang sudah diremas bisa dicuci. Proses ini dapat dilakukan hingga dua kali.
![]() |
Pare mengandung senyawa bernama Quinine. Ini merupakan lkaloid yang bersifat anti peretik (penawar panas), anti malaria dan juga analgesik (penawar sakit) alami.
Selain itu, pare juga mengandung kalori yang rendah. Dalam 100 gram pare hanya mengandung 17 kalori.
Pare juga mengandung serat, folat, vitamin C hingga flavonoid. Serat dapat membantu menstabilkan kadar gula darah.
Antioksidan berupa vitamin C yang terkandung dalam pare dapat menangkal radikan bebas. Ada juga flavonoid seperti karoten, lutein dan zeaxanthin yang dapat cegah penuaan, kanker, diabetes serta berbagai penyakit lain.
![]() |
Kalau dikonsumsi secara rutin. Pare bisa mencegah sembelit dengan cara melancarkan gerak peristaltik pada saat memproses makanan.
Bumbu yang digunakan untuk menumis pare adalah bawang putih, bawang merah, cabai rawit dengan tambahan gula dan garam. Beberapa orang juga menambahkan terasi agar rasa tumis parenya makin sedap.
Tumis pare enak disantap dengan nasi putih hangat. Enak juga diberi tambahan ikan teri Medan renyah untuk menambah citarasa gurih asin.
Baca juga: Romantis! Ruben Onsu Bikin Tumis Pare Spesial Buat Sarwendah (lus/odi)