Sering Konsumsi Makanan Ultra-Proses Dapat Sebabkan Kegemukan

Sering Konsumsi Makanan Ultra-Proses Dapat Sebabkan Kegemukan

Milla Kurniaputri - detikFood
Selasa, 21 Mei 2019 07:18 WIB
Foto: msn/Getty Images
Jakarta - Makanan ultra-proses dinilai tidak sehat. Kalau sering mengonsumsi makanan ultra-proses ternyata bisa tingkatkan berat badan hingga obesitas, benarkah?

Makanan ultra-proses adalah makanan yang dicampurkan dengan perasa buatan, warna buatan, pemanis tambahan, penstabil, dan zat aditif lain untuk membuatnya terasa seperti makanan yang sesungguhnya atau real food.

Sering Konsumsi Makanan Ultra-Proses Dapat Sebabkan KegemukanFoto: Istimewa

Makanan ultra-proses banyak ditemui dalam makan instan buatan pabrik dan bahkan sudah menjadi makanan harian para kaum urban serta remaja, seperti pasta, mie instan, sup siap saji, dan banyak lagi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk meningkatkan kelezatannya makanannya, bahan-bahan yang diproses dari bahan pokok pertanian industri seperti jagung, kedelai atau gandum, semuanya dilebur bersama-sama dengan beberapa bahan lain yang sifatnya mengawetkan. Sedangkan makanan utuh adalah makanan murni yang berada dalam keadaan aslinya atau mungkin sedikit berubah.

Baca Juga: Ini Alasannya Tak Baik Setiap Hari Bawakan Makanan Olahan Untuk Bekal

Penelitian telah memberi tahu bahwa orang yang makan makanan ultraproses berisiko lebih tinggi terkena obesitas atau kanker. Mungkin ada hubungannya dengan fakta bahwa makanan ultra-proses biasanya mengandung lebih banyak gula, karbohidrat, garam dan lemak daripada makanan utuh alami.

Ahli fisiologi Kevin Hall dan rekannya melakukan percobaan yang sangat terkontrol yaitu ada 20 orang, 10 pria dan 10 wanita, tinggal di lokasi di kampus Institut Kesehatan Nasional di Bethesda, Md. Dan mereka tinggal selama empat minggu.

Para peneliti secara acak memilih peserta studi untuk menerima diet makanan murni atau diet yang terbuat dari makanan ultra-proses selama dua minggu. Tim merancang makanan sedemikian rupa sehingga tidak peduli dengan jumlah kalori, gula, lemak, serat, dan nutrisi lain ada. Peserta dapat makan sesuka mereka hingga satu jam.

"Kita akan melihat perbedaan dalam berapa banyak kalori yang mereka makan, ini merupakan alasan utama penelitian kami," kata Hall, dari Institut Nasional Diabetes dan Penyakit Pencernaan dan Ginjal.

Ketika orang-orang menjalani diet ultra-proses, mereka makan sekitar 500 kilo kalori lebih banyak per hari daripada ketika mereka makan makanan utuh, dan memperoleh rata-rata sekitar satu kilogram.

"Temuan itu menunjukkan bahwa mungkin ada sesuatu tentang makanan ultra-proses," kata Hall. Orang-orang yang melakukan diet ultra-proses akan makan lebih cepat kenyang.

Sering Konsumsi Makanan Ultra-Proses Dapat Sebabkan KegemukanFoto: msn/Getty Images

Jadi terbukti bahwa dengan makan makanan ultra-proses memang nyata dapat mempengaruhi berat badan lebih cepat naik. Karena mereka yang mengkonsumsi makanan dengan ultra-proses lebih memiliki protein terendah dan serat dalam diet.

Tetapi penelitian ini tidak menemukan jawaban terkait kenapa makanan ultra-proses dapat menyebabkan beberapa orang makan lebih banyak. Hall dan rekan-rekannya sedang merencanakan studi lain dengan desain yang sama dan dengan makanan yang disesuaikan untuk menghasilkan jawaban tersebut.

Baca Juga: Peneliti Sebut Makanan Olahan Tak Boleh Sering Dikonsumsi, Ini Sebabnya (lus/odi)

Hide Ads