Beberapa makanan memiliki tekstur keras dan sulit dicerna oleh tubuh. Dilansir dari This Is Insider (8/2) berikut beberapa makanan yang secara alami sulit dicerna.
Ahli gizi membeberkan beberapa makanan yang sulit dicerna. Makanan ini tetap boleh dimakan dan justru dianjurkan karena beberapa makanan membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan.
1. Makanan tinggi serat
Foto: Istock
|
Ahli gizi Chelsea Amengual, MS, RD, mengatakan serat dibutuhkan tubuh sebagai sumber makanan bagi bakteri di usus. Serat juga memiliki peran penting untuk melancarkan sistem pencernaan dan pembuangan.
"Serat tidak larut memberikan peran besar pada tinja dan makanan untuk bakteri usus sehat. Serat juga memberikan dampak positif pada kesehatan jantung," jelas Amengual.
Baca juga : Agar Tak Sembelit Rutinlah Konsumsi 5 Buah Enak Ini
2. Makanan Olahan
Foto: Istock
|
"Makanan kemasan mengalami proses yang panjang, makanan ini juga mengandung zat kimia yang menjaga makanan tetap enak dan stabil bentuknya," kata Amegual.
Bahan kimia pada makanan kemasan juga berpotensi menyebabkan iritasi pada lapisan usus. Makanan kemasan juga memberi dampak negatif dalam jangka panjang.
3. Pemanis buatan
Foto: Shutterstock
|
"Pemanis non gula seperti aspartame tidak mengandung kalori dan tidak sepenuhnya bisa diserap oleh tubuh," jelas Amengual.
Jika dikonsumsi dengan batas normal, gula ini tak memberikan dampak nagatif. Bahkan pemanis buatan ini juga sangat dibutuhka bagi penderita diabetes dan pengidap masalah penyakit gula darah lainnya.
4. Susu
Foto: ts
|
"Beberapa orang kekurangan enzim untuk mencerna laktosa, gula alami dalam produk susu," kata Amengual.
Baca juga : Sebaiknya 5 Makanan Ini Tidak Dimakan Mentah
5. Biji-bijian dan jagung
Foto: iStock
|
"Biji-bijian mengandung asam fitat, yang dapat mengganggu penyerapan mineral dalam tubuh," kata ahli diet Brynn McDowell.
Selain biji-bijian, jagung juga termasuk sumber makanan yang sulit dicerna tubuh. Saking sulitnya, bahkan tak jarang jagung masih bisa dikenali meski sudah bercampur dengan tinja.
"Ini karena jagung mengandung selulosa dan kami tidak memiliki enzim untuk memecahnya selama pencernaan," jelas McDowell.