7 Pola Makan Ini Bisa Perkecil Risiko Stroke dan Serangan Jantung

7 Pola Makan Ini Bisa Perkecil Risiko Stroke dan Serangan Jantung

Lusiana Mustinda - detikFood
Senin, 25 Jun 2018 10:22 WIB
7 Pola Makan Ini Bisa Perkecil Risiko Stroke dan Serangan Jantung
Foto: iStock
Jakarta - Serangan jantung dan stroke bisa dialami siapa saja. Hal ini karena pola makan yang tak seimbang. Untuk mencegahnya, sebaiknya konsumsi beragam makanan sehat.

Mantan roker sekaligus dai Hari Moekti tutup usia pada (24/06/2018). Almarhum meninggal di Cimahi dan dikabarkan karena stroke. Penyakit jantung dan stroke memang sering dihubungkan dengan pola hidup atau pun pola makan yang tidak seimbang. Sering konsumsi makanan yang mengandung lemak jahat dapat meningkatkan risiko serangan jantung hingga stroke.

Baca juga: Klarifikasi Keluarga: Hari Moekti Meninggal karena Stroke Bukan Jantung

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Stroke bisa terjadi karena darah yang kaya oksigen terhalang masuk ke otak. Untuk pencegahan stroke, pilihlah diet yang seimbang dan sehat dengan meningkatkan konsumsi makanan alami. "Apa saja yang dilakukan untuk mengurangi risiko serangan jantung juga dapat mengurangi risiko stroke," kata Seth Baum, MD, seorang ahli jantung dan pendiri Preventive Cardiology di Boca Raton, Florida.

Agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari penyakit jantung dan stroke. Beberapa diet dan bahan makanan sehat ini bisa rutin dikonsumsi.

Baca juga: Wah, Rajin Makan Telur Bisa Kurangi Risiko Stroke dan Penyakit Jantung Lho!

1. Batasi konsumsi sodium

Foto: iStock
Menurut Centers for Disease Control and Prevention, sekitar 80 persen orang yang mengalami stroke, tekanan darah mereka tinggi. Hal ini berkaitan erat dengan diet Anda. Sebagai contoh, diet tinggi sodium adalah penyumbang utama terhadap tekanan darah tinggi. Harvard School of Public Health menyatakan, kelebihan natrium dapat meningkatkan volume darah Anda, sehingga bisa menyebabkan ketegangan jantung dan pembuluh darah.

Untuk mencegah terjadinya stroke, pilihlah diet rendah sodium atau natrium. Anda bisa mendapatkannya dari makanan segar tanpa tambahan garam. Hindari makanan yang sudah diproses atau dikemas, karena makanan ini mengandung garam yang cukup tinggi.

2. Pilih sumber protein yang lebih sehat

Foto: iStock
Studi tentang stroke yang diterbitkan dalam Jurnal Neurology tahun 2014 mengarakan bahwa meningkatkan asupan protein berkualitas tinggi sebanyak 20 gram sehari bisa mengurangi risiko stroke hingga 26 persen. Kacang, lentil dan biji-bijian merupakan sumber protein yang baik sekaligus menjadi sumber serat.

Hindari konsumsi daging dengan lemak karena mengandung lemak jenuh yang akan membuat kolesterol naik. Menurut American Heart Association, membatasi kolesterol sangat penting dalam pencegahan serangan jantung dan stroke.

Menurut studi 12 tahun Harvard Medical School menyebutkan bahwa makan ikan satu hingga empat kali seminggu dapat menurunkan risiko stroke hampir 27 persen. Para peneliti menyarankan konsumsi lemak omega 3 yang terkandung dalam salmon, tuna dan mackerel yang dapat mengurangi perangan di arteri, membantu meningkatkan aliran darah dan mengurangi kemungkinan pembekuan darah.

3. Konsumsi buah dan sayur

Foto: iStock
Untuk setiap tambahan 200 gram buah yang Anda konsumsi setiap hari dapat membantu turunkan risiko stroke hingga 32 persen. Risiko stroke ini bisa turun hingga 11 persen untuk setiap tambahan 200 gram sayuran yang Anda makan.

Sayuran berdaun, buah jeruk, apel dan pir dapat melindungi jantung Anda. Buah-buahan dan sayuran juga mengandung banyak vitamin dan mineral yang menyehatkan dengan kandungan serat di dalamnya.

Salah satu buah yang bisa dikonsumsi adalah pisang. Penelitian telah menunjukkan bahwa mendapat kurang dari 1,5 gram sehari pottasium dapat meningkatkan risiko stroke hingga 28 persen. Studi lain menemukan bahwa orang yang makan 9 porsi makanan tinggi kalium setiap hari memiliki 38 persen lebih rendah terkena penyakit jantung dibandingkan dengan yang hanya konsumsi 4 porsi.

Bayam juga mengandung magnesium, vitamin B dan asam folat. Mengonsumsi bahan makanan alami yang mengandung asam folat bisa menurunkan risiko stroke hingga 20 persen. Di pagi hari Anda bisa sarapan omelet yang dicampur dengan bayam untuk pilihan makanan yang lebih sehat.

Baca juga: Apa Benar Makan Buah dan Sayuran Bisa Bikin Hidup Lebih Bahagia?

4. Tingkatkan konsumsi pottasium

Foto: iStock
Seseorang yang mengonsumsi kalium memiliki 27 persen lebih rendah untuk mengalami stroke iskemik. Konsumsi makanan yang mengandung pottasium juga berkaitan erat dengan rendahnya risiko stroke. Kalium juga disebut dapat membantu melemaskan pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah. Kentang, ubi, kacang, bayam, pisang dan ikan merupakan salah satu makanan tinggi kalium yang bisa masuk dalam diet Anda untuk membantu mencegah penyakit jantung dan stroke.

5. Konsumsi serat

Foto: iStock
Biji-bijian utuh, kacang-kacangan, buah-buahan dan sayuran adalah sumber serat yang sangat baik. Serat dapat membantu dalam pencegahan terjadinya serangan jantung dan stroke. Peneliti menemukan bahwa untuk setiap tambahan 7 gram serat yang dikonsumsi setiap hari, bisa menurunkan risiko stroke sebanyak 7 persen.

Satu porsi pasta gandum utuh mengandung sekitar 7 gram serat, seperti halnya dua porsi sayuran atau buah-buahan. Beberapa sumber makanan lain yang tinggi kandungan serat adalah oatmeal, kacang-kacangan, roti gandum, beras merah hingga jagung.

6. Cobalah diet mediterania

Foto: iStock
Mengikuti diet mediterania yang sebagain besar kandungannya adalah sayuran dapat menurunkan risiko kejadian penyakit jantung sebanyak 30 persen. Diet ini berfokus pada sayuran, buah, biji-bijian, kacang polong, kentang hingga kacang-kacangan.

Martha Gulati, MD selaku profesor kedokteran kardiovaskular dan direktur Kardiologi Preventif dan Kesehatan Kardiovaskular Wanita di Wexner Medical Center Ohio State University di Colombus merekomendasikan diet kepada pasiennya dengan konsumsi minyak zaitun extra virgin, ikan, susu dan telur dalam jumlah moderat untuk membantu mencegah stroke.

7. Hindari minuman beralkohol dan merokok

Foto: iStock
Konsumsi alkohol yang berlebihan bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit stroke. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Stroke tahun 2015 lalu mencatat bahwa konsumsi minuman beralkohol dapat menyebabkan lima tahun lebih cepat untuk seseorang terkena stroke. Selain itu, rokok yang menggunakan tembakau juga dapat menyebabkan stroke. Rokok dapat meningkatkan pembekuan darah dan kejang di pembuluh darah serta merusak sel-sel yang melapisi pembuluh darah.

Baca juga: Stroke Dapat Dicegah dengan Banyak Konsumsi Buah dan Sayuran

Halaman 2 dari 8
(lus/odi)

Hide Ads