“Temuan ini penuh dengan pengetahuan terbaru, yaitu peningkatan konsumsi buah-buahan dan sayuran terbukti dapat mencegah stoke,” kata Dr. Yan Qu selaku ketua peneliti dari Rumah Sakit Qingdao dan Sekolah Kesehatan Qingdao University di Cina.
Stroke terjadi ketika aliran darah ke bagian otak tersumbat oleh gumpalan atau pembuluh darah yang pecah. Tanpa perawatan intensif, stroke bisa menyebabkan kerusakan otak yang parah, bahkan menyebabkan kematian. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), stroke tetap menjadi penyebab kematian nomor empat di Amerika Serikat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti dilansir reuters (08/05), hubungan antara makan buah dan sayur dengan risiko stroke, dapat dilihat dari laporan penelitian beberapa dekade terakhir. Terutama mengenai kebiasaan makan dan kesehatan pria wanita di seluruh dunia.
Dua puluh studi meneliti 16.981 peserta penderita stroke dari 760.629 peserta yang diikutsertakan dalam penelitian. Hasilnya, orang-orang yang makan buah dan sayur dalam jumlah banyak, 21% lebih rendah terkena stroke dibandingkan orang-orang yang makan buah dan sayur dalam jumlah sedikit.
Manfaat tersebut meningkat seiring jumlah yang dikonsumsi. Risiko penyakit stroke turun sebanyak 32% untuk orang yang makan 200 gram buah per hari dan 11% untuk orang yang makan 200 gram sayur per hari.
Para peneliti mengatakan buah jeruk, apel, pir, dan sayuran berdaun terkait erat berkurangnya risiko penyakit stroke. Namun, Dr. Qu mengatakan pengaruh jenis buah dan sayuran tertentu terhadap risiko stroke masih perlu dikonfirmasi lagi.
Dalam penelitian itu, mereka tidak dapat mengatakan secara pasti bahwa makan buah-buahan dan sayuran itulah yang menyebabkan penurunan risiko stroke. Mungkin ada faktor lain yang juga berperan. Misalnya orang-orang yang makan lebih banyak buah dan sayur, secara umum dapat menjalani hidup yang lebih sehat.
“Penemuan ini tidak terlalu mengejutkan saya, sama seperti penelitian-penelitian sebelumnya “ kata Dr. David A. Miller, seorang dokter yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut.
Miller mengatakan para peneliti menemukan peserta penelitian juga bisa mengendalikan faktor resiko lainnya. Seperti berat badan, merokok, dan diet secara keseluruhan. Itu paling mempengaruhi seseorang agar lebih rendah terkena stroke.
“Makan buah-buahan dan sayuran memang sangat membantu, tapi itu bukanlah satu-satunya fsktor penentu,” kata Miller.
(odi/odi)