Seorang pengunjung dibuat kaget saat menemukan telur lintah laut menempel di kaki kepiting salju yang disajikan restoran di Singapura. Begini kronologinya.
Kasus makanan tak higienis kembali bikin heboh. Kali ini terjadi di Singapura, saat pengunjung menemukan sesuatu yang tak biasa di seafood pesanannya.
Seorang pengunjung di kawasan Yakiniku-GO, Hougang Mall, Singapura, terkejut setelah menemukan 'tamu tak diundang' di piringnya. Ada telur lintah laut yang menempel pada kaki kepiting salju yang baru disajikan.
Dikutip dari STOMPS (10/10) insiden ini terjadi pada 1 November, saat pengunjung bernama Au memesan menu kaki kepiting salju.
Saat makan, ia memperhatikan butiran kecil berwarna cokelat yang ternyata telur dari marine leech atau lintah laut. Telur hewan itu biasa menempel di cangkang kepiting.
Fenomena ini disebut komensalisme, di mana lintah laut menempel dan bertelur di permukaan keras seperti kulit kepiting. Sebenarnya hal ini tidak berbahaya untuk kepiting.
Namun akan menjadi hal yang menjijikkan ketika kepiting disajikan ke pelanggan, dan masih ada telur lintah yang menempel. Au mengatakan dirinya langsung komplain ke pelayan untuk memastikan apa yang terjadi.
"Kami melapor ke staf, mereka bilang akan cek ke pemasok. Namun sampai kami pulang, belum ada penjelasan," tuturnya.
Restoran sempat mengganti tiga kaki kepiting yang bermasalah. Namun foto yang diambil menunjukkan telur sudah dibersihkan, tapi masih terlihat noda kecokelatan di permukaannya.
Artinya, produk pengganti pun mengalami hal serupa. Singapore Food Agency (SFA) kemudian menindaklanjuti laporan tersebut. Hasil pemeriksaan menunjukkan tidak ada pelanggaran keamanan pangan di restoran itu.
Bahkan disebutkan, keberadaan telur lintah laut itu bisa menandakan kepiting sudah lama berganti kulit dan dagingnya lebih padat.
Meski demikian, SFA tetap menegaskan pentingnya kebersihan dalam penanganan makanan di restoran. Konsumen juga diimbau segera melapor jika menemukan makanan yang diragukan kebersihannya.
Simak Video "Memahami Bentuk dan Habitat Keong Sawah di Banyubiru, Semarang "
(raf/adr)