Dugaan getok harga di kawasan wisatawan kembali terulang. Harga makanan yang ditagih tak masuk akal bikin resah wisatawan.
Getok harga digunakan sebagai istilah ketika seorang penjual menagih harga makanan yang tak masuk akal. Ada yang mematok harga berbeda dari daftar menunya hingga yang secara sembarangan mematok harga mahal.
Lokasi wisata yang ramai pengunjung seringkali menjadi sasaran empuk untuk pelaku getok harga. Wisatawan yang lelah dan lapar, biasanya tak terlalu peduli dengan tagihan makanan yang diberikan.
Namun, getok harga sejatinya hal yang tak boleh terjadi karena sangat merugikan pelanggan. Seperti beberapa kejadian getok harga di kawasan wisata yang bikin banyak orang resah.
Berikut ini 5 kejadian getok harga di tempat wisata:
1. Getok Harga di Labuan Bajo
Keluhan wisatawan di Labuan Bajo mengingatkan kembali maraknya dugaan kasus getok harga di kawasan wisata. Dalam foto nota pembayaran yang dibagikan, terlihat ada beberapa menu yang dipesan dari warung seafood.
Mulai dari ikan bakar, ikan kuah asam, cah kangkung, cah tauge, kepiting, udang, dan masih banyak lainnya. Rombongan ini merupakan Asosiasi Travel Agent Indonesia yang tengah mengunjungi Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Rombongan tersebut merasa dirugikan dengan tagihan harga yang tak masuk akal dari Pusat Kuliner Seafood Kampung Ujung yang mencapai Rp 16 juta. Lantas insiden ini langsung membuat pemerintah dan pihak berwajib bergerak mengatasinya.
2. YouTuber jadi Korban Getok Harga di Pontianak
YouTuber asal Korea Selatan bernama Hari Jisun pernah datang ke Pontianak, Indonesia. Ia yang terkenal dengan konten mencicipi makanan khas Indonesia lantas tak melupakan momen kulineran di Pontianak.
Di sana ia dan rombongannya memesan durian segar untuk dinikmati bersama. Satu buah durian yang diinginkan Hari Jisun ternyata ditagih hingga Rp 150.000.
Sejak disajikan oleh pedagangnya, Hari Jisun sempat curiga dengan durian yang terlihat tak terlalu matang. Benar saja, ketika dibelah dan dimakan dagingnya durian tersebut belum benar-benar matang sempurna.
            
            
            
            
            (dfl/adr)