Artis Epy Kusnandar membuka warung makan baru di kawasan Pasar Minggu. Warung tersebut spesial menawarkan jukut goreng. Namun apa sebenarnya jukut?
Setelah sempat buka warung Ayam Keramas di Kalibata, kini Epy Kusnandar membuka bisnis terbaru bernama Jukut Goreng Samali di Pasar Minggu.
Jukut goreng menjadi menu spesial di sini karena pada dasarnya makanan tersebut merupakan kesukaan Epy Kusnandar.
Hidangan jukut goreng memang sedang ramai dijual oleh banyak warung makan, khususnya warung makan ala Sunda. Sayuran ini digoreng kering lalu ditambah bumbu supaya rasanya gurih, tak hambar. Biasanya dimakan bersama dengan nasi dan lauk lain. Disajikan sebagai pelengkap layaknya lalapan.
Meski istilah 'jukut' populer, tetapi mungkin belum banyak yang tahu fakta di baliknya.
Berikut 5 fakta jukut goreng :
1. Jukut adalah istilah untuk sayuran
Kata 'jukut' asalnya dari bahasa Sunda yang secara harfiah berarti 'sayuran' atau 'rumput.' Rumput atau sayuran yang dimaksud bisa berupa rumput liar, sayur daun, atau tanaman lain yang bisa dimakan.
Jukut pun tidak selalu digoreng. Pada dasarnya sayuran ini bisa dimasak dengan berbagai macam metode, mulai dari direbus, ditumis ringan, atau dikukus.
2. Jukut dari selada air
Meskipun jukut bisa berasal dari sayuran atau rumput apa saja, tetapi dalam praktik kuliner orang Sunda maupun masyarakat jawa Barat, jukut merujuk pada salah satu sayuran tertentu.
Jukut di makanan Sunda seringkali berasal dari sayuran selada air dengan nama ilmiah Nasturtium officinale R.Br. Berupa tanaman air tawar yang sering tumbuh liar di tepi sungai atau saluran air, lapor heakthroes.id pada (12/12/2024).
Tumbuhan ini memiliki batang lunak dan daun yang hijau segar. Sayuran ini dipilih karena teksturnya renyah dengan daun tipis yang melebar. Aromanya juga segar dan ringan.
Sayuran ini aslinya dari Eropa dan Asia yang sebenarnya dapat dinikmati secara mentah sebagai lalapan.
Simak Video "Wisata Kuliner di Pasar Puri Indah"
(aqr/adr)