Praktik konsumsi satwa langka ternyata masih banyak dilakukan. Mulai dari hiu hingga bluefin tuna yang terancam punah ternyata masih jadi makanan di dunia.
Dalam memenuhi kebutuhan makannya sehari-hari, manusia mencari makan dari segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Praktik berburu dan menanam, misalnya, sudah terjadi bahkan sejak masa nenek moyang.
Sebab ketersediaan sumber daya alam yang berbeda-beda, masyarakat di beberapa wilayah akan mengonsumsi bahan makanan yang tersedia di dekatnya. Termasuk pada praktik konsumsi satwa liar yang kini dinobatkan hampir punah.
Untuk menanganinya, berbagai peraturan, termasuk di Indonesia dihadirkan untuk melindungi satwa-satwa langka. Sayangnya praktik konsumsi daging satwa langka baru bisa ditekan dan belum berhasil dihentikan.
Berikut ini 5 satwa langka yang masih marak dikonsumsi:
1. Hiu
Hiu masih dipercaya sebagai makanan berharga mahal yang enak untuk dinikmati rasanya. Sebagian bahkan mempercayai konsumsi hiu, terutama siripnya, dapat memberikan khasiat kesehatan.
Di Indonesia konsumsi hiu sudah secara tegas dilarang dalam Undang-Undang No.5 Tahun 1990 tentang Konservasi. Banyak organisasi perlindungan alam dan hewan yang juga secara tegas telah berupaya menghentikan praktik konsumsi hiu.
Sebab jumlahnya yang terus berkurang dari tahun ke tahun, sejak 2023 ikan ini ditetapkan sebagai satwa yang dilindungi. Sayangnya permintaan untuk daging predator tersebut masih tinggi terjadi.
2. Penyu/Kura-kura
Beberapa bukti dan perdagangan untuk daging, cangkang, produk turunan, atau konsumsi daging kura-kura sebagai makanan eksotik masih banyak ditemukan di pasar Asiatic.
Di Indonesia ada dua jenis penyu atau kura-kura yang telah dilindungi dan diimbau untuk berhenti dikonsumsi. Ialah Kura-kura Rote dan kura-kura moncong babi. Keduanya dilindungi dalam Peraturan Menteri LHK No.P.106/2018.
Beberapa negara di dunia sendiri masih banyak yang mengonsumsi satwa sejenis, seperti kura-kura, penyu, hingga bulus. Bahkan beberapa food vlogger China secara terang-terangan memperlihatkan aksinya memasak kura-kura.
Simak Video "Video: Menjaga Kenangan Tentang Gaza Tetap Hidup Lewat Toko Es Krim"
(dfl/adr)