Selain minyak sayur, sebenarnya ada banyak jenis minyak yang dapat digunakan di dapur. Namun setiap jenisnya digunakan untuk metode yang berbeda. Jangan salah!
Minyak pada dasarnya dibuat dari olahan bahan-bahan nabati maupun hewani. Di dapur rumahan, minyak lebih awam digunakan untuk menggoreng atau menumis.
Ibu-ibu di rumah akan lebih akrab dengan minyak sayur yang sering digunakan untuk memasak. Faktanya,minyak punya banyak jenis dan manfaatnya.
Setiap jenis minyak juga memiliki peruntukkan pada metode memasak yang berbeda-beda. Seperti minyak zaitun yang fungsinya beda dengan minyak sayur. Agar tak keliru, simak penjelasannya.
Baca juga: Apa Benar Matcha Berawal dari Ketidaksengajaan? Begini Ceritanya
Berikut ini 4 jenis minyak masak dan metode yang cocok dilansir dari Cnet:
1. Minyak Sayur
Minyak sayur menjadi minyak yang paling fleksibel sebab dapat digunakan untuk berbagai metode memasak. Menggoreng, menumis, hingga memanggang beberapa jenis kue terkadang memerlukan minyak sayur.
Adapun jenis minyak lain yang disamakan dengan minyak sayur ialah minyak canola. Hanya saja harganya jauh lebih mahal dan cenderung hanya dijual pada supermarket.
"Minyak sayur itu netral, rasanya lebih halus dengan titik didih yang tinggi. Membuatnya cocok untuk menggoreng, menumis, dan masakan dengan suhu tinggi," kata Guido Piratti, pemilik toko bahan makanan.
2. Minyak Wijen
Minyak wijen juga tak kalah populer sebagai pelengkap makanan. Bedanya, minyak wijen tidak diperuntukkan pada proses memasak dan tidak untuk menumis maupun campuran bumbu saat memasak.
Minyak wijen tidak hanya digunakan pada rumahan, tetapi skala bisnis restoran seperti hidangan China menggunakan minyak wijen. Ciri khas dari minyak yang satu ini ialah aroma harum yang khas.
Minyak wijen hanya bisa digunakan sebagai kucuran pada finishing makanan. Sebab jika terkena suhu panas yang tinggi aromanya akan rusak sehingga menambahkan minyak wijen saat proses memasak berlangsung akan sia-sia.
(dfl/adr)