Kenali 4 Jenis Minyak Populer dan Fungsi Idealnya buat Masak

Kenali 4 Jenis Minyak Populer dan Fungsi Idealnya buat Masak

Diah Afrilian - detikFood
Minggu, 07 Sep 2025 05:59 WIB
Sunflower oil in the store
Foto: Getty Images/iStockphoto/sergeyryzhov
Jakarta -

Selain minyak sayur, sebenarnya ada banyak jenis minyak yang dapat digunakan di dapur. Namun setiap jenisnya digunakan untuk metode yang berbeda. Jangan salah!

Minyak pada dasarnya dibuat dari olahan bahan-bahan nabati maupun hewani. Di dapur rumahan, minyak lebih awam digunakan untuk menggoreng atau menumis.

Ibu-ibu di rumah akan lebih akrab dengan minyak sayur yang sering digunakan untuk memasak. Faktanya,minyak punya banyak jenis dan manfaatnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setiap jenis minyak juga memiliki peruntukkan pada metode memasak yang berbeda-beda. Seperti minyak zaitun yang fungsinya beda dengan minyak sayur. Agar tak keliru, simak penjelasannya.

Baca juga: Apa Benar Matcha Berawal dari Ketidaksengajaan? Begini Ceritanya

ADVERTISEMENT

Berikut ini 4 jenis minyak masak dan metode yang cocok dilansir dari Cnet:

sayuran dalam minyak sayurMinyak sayur memiliki titik didih yang tinggi sehingga cocok untuk menggoreng maupun menumis. Foto: Thinkstock

1. Minyak Sayur

Minyak sayur menjadi minyak yang paling fleksibel sebab dapat digunakan untuk berbagai metode memasak. Menggoreng, menumis, hingga memanggang beberapa jenis kue terkadang memerlukan minyak sayur.

Adapun jenis minyak lain yang disamakan dengan minyak sayur ialah minyak canola. Hanya saja harganya jauh lebih mahal dan cenderung hanya dijual pada supermarket.

"Minyak sayur itu netral, rasanya lebih halus dengan titik didih yang tinggi. Membuatnya cocok untuk menggoreng, menumis, dan masakan dengan suhu tinggi," kata Guido Piratti, pemilik toko bahan makanan.

2. Minyak Wijen

Minyak wijen juga tak kalah populer sebagai pelengkap makanan. Bedanya, minyak wijen tidak diperuntukkan pada proses memasak dan tidak untuk menumis maupun campuran bumbu saat memasak.

Minyak wijen tidak hanya digunakan pada rumahan, tetapi skala bisnis restoran seperti hidangan China menggunakan minyak wijen. Ciri khas dari minyak yang satu ini ialah aroma harum yang khas.

Minyak wijen hanya bisa digunakan sebagai kucuran pada finishing makanan. Sebab jika terkena suhu panas yang tinggi aromanya akan rusak sehingga menambahkan minyak wijen saat proses memasak berlangsung akan sia-sia.

3. Minyak Kelapa

Dipercaya paling sehat, minyak kelapa seringkali hadir di dapur rumahan. Minyak kelapa berasal dari ekstraksi buah kelapa yang diolah untuk diambil kandungan minyak alaminya.

Minyak kelapa memiliki aroma dan rasa yang lebih kuat. Minyak jenis ini boleh digunakan untuk memasak tetapi hanya sebagai campuran. Selain itu minyak kelapa lebih cocok digunakan untuk membuat kue saja.

"Dengan rasanya yang pekat, manis dan sentuhan tropis, minyak kelapa memiliki titik didih sedang. Sehingga lebih cocok untuk memasak atau finishing, terutama pada makanan penutup atau hidangan bergaya Asia," lanjut Paratti.

cara masak pasta jangan tambahkan minyak zaitunSementara minyak zaitun punya titik didih yang lebih rendah, sehingga lebih cocok sebagai kucuran atau finishing hidangan. Foto: Getty Images/iStockphoto

4. Minyak Zaitun

Hampir setara dengan minyak sayur, minyak zaitun juga punya popularitas yang tinggi. Tetapi minyak zaitun tidak bisa digunakan untuk menggoreng.

Minyak zaitun lebih disarankan sebagai dressing pada salad, kucuran untuk melengkapi makanan, atau tambahan rasa pada campuran adonan kue. Minyak zaitun sendiri memiliki banyak jenis, mulai dari extra virgin, virgin, murni, hingga ringan.

Setiap jenisnya memiliki titik didih masing-masing sehingga tak semuanya cocok digunakan untuk memasak. Hanya minyak zaitun murni dan ringan (light) yang cocok untuk digunakan pada proses memasak dengan suhu tinggi.

Baca juga: S3 Marketing! Penjual Es Legendaris Nyentrik Ini Sukses Hibur Pelanggan

Halaman 2 dari 2
(dfl/adr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads