Jadi Bahan Lomba 17 Agustus Populer, Kerupuk Dulunya Makanan Rakyat Kecil

Riska Fitria - detikFood
Jumat, 15 Agu 2025 17:00 WIB
Foto: Rifki Afifan Pridiasto
Jakarta -

Kerupuk telah menjadi bagian dari budaya kuliner Indonesia. Makanan pelengkap yang renyah ini ternyata sudah ada sejak abad ke-9. Begini sejarahnya!

Kerupuk merupakan makanan ringan yang bertekstur renyah. Biasanya dikonsumsi sebagai camilan atau sebagai pelengkap untuk makan nasi dan lauk-pauk. Kerupuk juga populer menjadi bahan lomba 17 Agustus di mana peserta berlomba cepat makan kerupuk yang digantung.

Indonesia memiliki banyak jenis kerupuk dengan variasi bahan yang digunakan dan proses pembuatan yang berbeda-beda. Hal tersebutlah yang menjadi ciri khasnya.

Sudah ada sejak abad ke-9

krecek atau rambak ilustrasi. Foto: iStock

Menurut sejarawan kuliner Fadly Rahman yang dikutip dari Good News From Indonesia (20/2/20) kerupuk sudah ada di pulau Jawa sejak abad ke-9 atau ke-10.

Hal tersebut dibuktikan dengan adanya prasasti Batu Pura. Pada prasasti tersebut tertulis kerupuk rambak atau kerupuk yang terbuat dari kulit sapi atau kulit kerbau.

Pembuatan kerupuk kulit terbilang sulit. Kulit sapi atau kerbau yang digunakan harus dipisahkan dulu dari selaput dan bulu-bulu. Kemudian, direbus sampai empuk, diiris sesuai ukuran, dan dijemur hingga kering.

Perkembangan kerupuk di Nusantara

Tak hanya di pulau Jawa, kerupuk kemudian menyebar ke berbagai daerah Nusantara bahkan sampai ke Semananjung Melayu sekitar abad ke-19.

Hal tersebut dibuktikan lewat naskah Melayu karya Abdul Kadir Munsyi disebut kata keropok atau kerupuk. Saat itu, kerupuk menjadi makanan favorit sejuta umat.

Tak hanya orang Melayu, tetapi juga para tentara Belanda di masa penjajahan. Sejak itulah kerupuk menjadi makanan pelengkap di setiap masakan Nusantara.

Fakta kerupuk di Indonesia ada di halaman berikutnya.



Simak Video "Kerupuk Atom 'Si Bolang' Kini Melek Digital"


(raf/adr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork