Jangan Sembarangan! Perhatikan 5 Hal Ini Saat Pilih Katering Makanan agar Halal

Jangan Sembarangan! Perhatikan 5 Hal Ini Saat Pilih Katering Makanan agar Halal

Atiqa Rana - detikFood
Jumat, 15 Agu 2025 11:00 WIB
buffet Ramadan
Foto: Bernama/iStock
Jakarta -

Katering makanan sering menjadi pilihan dalam momen tertentu. Namun katering bisa jadi tidak halal dan tidak aman untuk muslim. Sebelum memilihnya, perhatikan 5 hal ini.

Kesibukan sehari-hari membuat banyak orang mengandalkan layanan makanan khusus. Layanan makanan tidak hanya membantu dalam kehidupan sehari-hari tetapi juga dalam acara atau momen tertentu.

Salah satunya layanan makanan yang disebut katering. Katering sering dipesan untuk berbagai keperluan, mulai dari acara keluarga, perkantoran, atau pesta besar. Pelanggan hanya tinggal memilih menu yang diinginkan dan membayarnya. Nanti pengelola akan menyiapkan semua produk yang sudah dipesan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adanya layanan katering memang memudahkan beberapa orang, terutama dalam menyelenggarakan acara besar. Namun para muslim khususnya perlu memerhatikan sejumlah hal sebelum memesan layanan katering.

Sekalipun layanan tersebut tidak menggunakan olahan babi atau minuman beralkohol, beberapa aspek perlu diwaspadai.

ADVERTISEMENT

Dalam konteks halal, seluruh produk layanan katering memiliki titik kritis. Terutama pada tiga area utama, yaitu bahan, produk, dan fasilitas yang saling berkaitan dan bisa menjadi sumber kontaminasi bahan non halal dan najis jika tidak diperhatikan.

Oleh karena itu, sebelum memesan katering sebaiknya ketahui dulu sejumlah hal yang perlu diperhatikan,

Dilansir dari halalmui.org pada Senin, (28/8/2025), berikut 5 hal yang diungkap oleh Tubagus Mukhamad Ishak, selaku tim Halal Auditor Management LPPOM terkait kehalalan katering yang perlu diketahui.

1. Kehalalan asal daging

olahan dagingOlahan daging yang disajikan di katering perlu diperhatikan kehalalannya. Foto: ha

Daging termasuk salah satu menu yang sering dipilih atau disajikan dalam katering. Biasa dioalah menjadi daging lada hitam, daging teriyaki, dan lain sebagainya.

Mungkin daging menjadi pilihan yang tepat untuk menyambut para tamu, tetapi perlu diketahui asal usul daging tersebut.

Menurut Tubagus, perlu dipastikan apakah daging atau hewan-hewan yang diolah disembelih sesuai syariat Islam. Pastikan juga daging yang diolah dan disajikan benar-benar berasal dari hewan halal. Jangan sampai ternyata bercampur dengan daging non halal.

2. Kehalalan penggilingan daging

Ilustrasi Bakso Cuanki khas BandungOlahan daging seperti bakso juga perlu diperhatikan. Foto: Getty Images/iStockphoto/

Selain daging utuh, olahan daging juga biasa disajikan di katering. Misalnya bakso atau gilingan daging lainnya.

Status halal olahan daging tersebut juga perlu dipertanyakan. Jika produk tersebut belum bersertifikasi halal, bisa menjadi sangat kritis dan berisiko.

Sebab, jasa penggilingan biasanya menerima daging dari berbagai pelanggan setiap hari. Mereka juga mengolahnya di fasilitas sama. Sumber daging yang beragam di jasa tersebut membuat status kehalalannya tidak pasti.

3. Bumbu tambahan berpotensi tidak halal

Canapes of cheese and strawberries in vases in the background are glasses of champagnePenting juga untuk memerhatikan tambahan bumbu yang dipakai ke dalam makanan katering. Foto: iStock

Selain bahan utama, bumbu yang dipakai juga bisa tidak halal. Kemungkinan beberapa makanan dimasak menggunakan arak masak, seperti mirin, sake, angciu, wine, atau bahan sejenis lainnya.

Bahan-bahan ini memang bisa memperkaya rasa makanan, tetapi status kehalalannya menjadi masalah.

"Selain itu bahan-bahan ini kadang beredar dengan nama tidak familiar di masyarakat, sehingga kita harus mengidentifikasinya dengan baik agar tidak salah pilih," ujar Tubagus.

4. Fasilitas, alat, atau penyajian yang bisa jadi tak halal

Canapes of cheese and strawberries in vases in the background are glasses of champagneFasilitas dan alat penyajian katering juga bisa jadi kritis. Foto: iStock

Katering kerap disajikan dalam bentuk prasmanan atau buffet. Namun pengolahan bisa juga dilakukan di tempat acara. Pengolahan dan penyajian tersebut melibatkan penggunaan alat bervariasi. Bisa bersumber dari vendor, pemilik acara, atau pemilik katering.

Hal yang menjadi masalah yaitu penggunaan alat yang belum pasti keamanannya. Bisa jadi alat yang dipakai pernah bersentuhan dengan produk non halal atau najis.

Pencucian peralatan yang bercampur juga bisa menjadi sumber risiko kontaminasi jika tidak diawasi dengan ketat. Pasalnya, alat penyajian atau makanan yang terkena najis berat tidak boleh dicuci di tempat atau fasilitas sama dengan alat penyajian atau makanan halal.

5. Kehalalan proses produksi

Layanan katering biasanya menyajikan berbagai macam menu. Mulai dari nasi goreng, olahan daging sapi, kambing, tumisan sayuran, sambal, dan lain sebagainya.

Dalam praktiknya, pelaku usaha katering sering bekerja sama dengan pihak lain untuk menyiapkan menu-menu ini. Bahan dan produk yang diproses di fasilitas berbeda membuatnya mudah terkontaminasi dengan bahan non halal atau najis.

Dalam memilih layanan katering, terdapat beberapa titik kritis yang perlu diperhatikan dengan baik. Risiko kotmainasi bahan non halal dan najis pada menu halal sangat mungkin terjadi jika tidak diawasi dengan ketat.

Oleh karena itu, penting untuk lebih cermat dan teliti dalam memilih layanan katering. Akan lebih baik memilih katering yang memang mengikuti prinsip halal.

Halaman 3 dari 2


Simak Video "Video: Yang Harus Dilakukan Kalau Nggak Sengaja Makan Makanan Haram"
[Gambas:Video 20detik]
(aqr/adr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads