Topi putih chef yang tinggi tampak ikonik. Ternyata desainnya bukan asal-asalan. Perubahan bentuknya dari masa ke masa juga ada maknanya.
Beberapa profesi dengan risiko tinggi punya perlengkapan khusus, termasuk pakaian yang dikenakan. Salah satunya chef yang harus berhadapan dengan suhu panas di dapur sepanjang hari.
Chef jacket atau pakaiannya yang khas serta topi putih yang tinggi tampak ikonik ketika melihat seorang chef keluar dari dapurnya. Ternyata pakaian yang digunakan tidak didesain tanpa maksud.
Apalagi topi putih yang seolah melekat dengan kepala seorang chef. Menelusuri jejak di balik kemunculan topi chef tersebut, ternyata ada beberapa fakta unik di baliknya.
Baca juga:
Berikut ini 5 fakta topi putih chef yang dilansir dari Food NDTV, Jumat (25/7):
1. Bernama Toque
Topi chef yang putih dan tinggi dengan bentuknya yang ikonik disebut 'toque blanche'. Dalam bahasa Perancis, istilah tersebut berarti 'topi putih'.
Istilah toque dapat digunakan pada beberapa jenis topi, baik yang bentuknya melebar maupun sempit di bagian atasnya.
Secara tradisional toque blanche yang digunakan seorang chef berbentuk panjang, putih, berlipat-lipat, dan berbentuk silinder. Namun seiring berjalannya waktu, terjadi perubahan desain.
2. Diciptakan Chef dari Prancis
Beberapa mitos mempercayai toque merupakan hasil karya seorang chef dari Prancis yang terkenal pada masanya. Chef Marie-Antoine Creme dikenal sebagai pencipta topi tersebut.
Ia disebut sebagai orang yang pertama kali mengenalkan penutup kepala berbentuk tinggi dan berwarna putih. Topi chef tersebut dibuatnya pada abad ke-19 dan masih bertahan popularitasnya hingga sekarang.
Sebelum menjadi topi yang nyaman digunakan, transformasi panjang telah dilaluinya. Ia juga mencari bahan yang sesuai agar nyaman digunakan sepanjang hari oleh seorang chef.