Santan kemasan selalu jadi pilihan praktis sebagai bahan campuran masakan. Namun, tidak semua santan kemasan terbuat dari 100% kelapa. Ini faktanya!
Santan merupakan cairan berwarna putih susu yang berasal dari ekstrak daging kelapa tua. Santan menjadi bahan masakan yang populer digunakan saat bulan Ramadan.
Mulai dari untuk campuran kolak, es campur, hingga opor ayam. Biasanya orang lebih memilih menggunakan santan kemasan instan agar lebih praktis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua merek santan kemasan instan terbuat dari 100% kelapa asli. Hal ini diungkap oleh kreator konten Filipus Adimas.
Berikut ini faktanya!
1. Mengandung maltodextrine
![]() |
Melalui video TikToknya @filipusadc (20/02/25) kreator konten lulusan ilmu Sains tersebut menjelaskan bahwa santan kemasan mengandung bahan tambahan lainnya.
Salah satunya ada kandungan maltodextrine. Maltodextrin adalah zat tambahan yang sering digunakan sebagai pengental, pengawet, atau pemanis dalam makanan dan minuman.
Biasanya maltodextrine terbuat dari jagung, beras, kentang, dan gandum. Campuran maltodextrine ini biasa digunakan pada santan kering atau santan bubuk.
2. Pandangan BPOM
Pilip menjelaskan bahwa menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), penggunaan maltodextrin dinyatakan aman dalam produksi makanan dan minuman olahan.
"Namun sayangnya, BPOM tidak menetapkan batasan maksimal penggunaan maltodextrin," ujar Pilip dalam video yang dikonfirmasi detikFood (25/02/25).
Meski begitu, seharusnya produk makanan tetap harus memastikan agar penggunaan maltodextrin sesuai dengan prinsip 'good manufacturing practices' atau sesuai dengan standar keamanan pengolahan makanan.
Fakta tentang santan kemasan ada di halaman selanjutnya.
3. Efeknya pada kesehatan
![]() |
Jika dikonsumsi berlebihan, kandungan maltodextrin bisa berdampak pada kesehatan. Dikutip dari Halodoc, salah satu dampaknya adalah menyebabkan gangguan pencernaan.
Maltodextrin dapat mengubah sifat bakteri pada usus yang memicu peradangan pada usus. Selain itu, kandungan ini juga bisa mengubah komposisi bakteri usus dengan mencegah pertumbuhan probiotik yang bermanfaat.
Hal ini telah dibuktikan oleh sebuah penelitian yang dilakukan oleh Lerner Research Institute di Ohio. Menurut peneliti, ini bisa mengganggu sistem pencernaan.
4. Penting membaca label kemasan
Karenanya, kreator konten dengan 462 ribu followers di Instagram tersebut menyarankan agar memperhatikan label kemasan untuk melihat komposisi santan.
"Penting untuk membaca label produk. Jenis komposisi seperti ini biasa ditemukan pada santan kering atau santan bubuk," lanjutnya.
Pilip juga memberi rekomendasi merek santan dengan kandungan kelapa tertinggi. Pertama ada dari merek Ayam Brand dengan komposisi kelapa sebanyak 74%.
Kemudian, ada merek Rose Brand dan Sasa memiliki komposisi kelapa sebanyak 80%. Terakhir ada merek Sun Kara yang punya komposisi kelapa tertinggi, yakni 90%.
5. Apakah santan instan direkomendasikan?
![]() |
Antara santan segar dan santan instan, jelas kualitasnya berbeda. Santan instan biasanya ditambah dengan bahan kimia berupa pengental, termasuk maltodextrin.
Selain itu juga ada tambahan guar gum dan sirup jagung yang mengandung fruktosa yang tinggi. Ini bisa berdampak buruk pada masalah kesehatan.