Di samping kisah perjuangannya dalam memerdekakan Indonesia, ada banyak cerita menarik soal kuliner Soekarno, Presiden RI ke-1. Bapak Proklamator Indonesia itu ternyata doyan menyantap pecel, terutama bumbunya.
Sejumlah rumah makan legendaris kabarnya jadi langganan sosok yang akrab disapa Bung Karno itu. Beberapa di antaranya bahkan masih berdiri hingga sekarang. Di mana saja tempat makan itu?
Rumah Makan Langganan Presiden Soekarno
Dilansir catatan detikcom, berikut sederet tempat makan kegemaran Presiden Soekarno:
1. Warung Nasi Mak Eha
Warung Nasi Mak Eha jadi rumah makan favorit Bung Karno beserta anak-anak dan mantan istrinya, Inggit Garnasih, ketika berkunjung ke Bandung. Lokasi warungnya berada di Pasar Cihapit dan sudah ada sejak 1947, bahkan berdiri sebelum pasar tersebut ada.
Seperti namanya, warung nasi ini dimiliki oleh Mak Eha, yang meneruskan perjalanan ibunya yaitu Mak Enok sedari lulus sekolah.
Diceritakan Mak Eha, Bung Karno saat mendatangi tempatnya lebih memilih bersantap di area depan. Dahulu Inggit Garnasih menyukai menu pepes ikan mas dan kerap membawa pulang udang serta pepesan lain untuk Soekarno. Sementara Guruh, salah satu putra dari Presiden Indonesia pertama itu, lebih memilih menu jengkol, lalap, dan sambal saat berkunjung ke sana.
Lokasi: Pasar Cihapit, Cihapit, Bandung Wetan, Kota Bandung
2. Es Krim Tjanang
Presiden Soekarno juga gemar memakan es krim dari kedai Es Krim Tjanang yang masih eksis hingga saat ini. Meski kedainya sudah tutup pada 1991, es krim yang sudah ada sejak 1951 itu masih dijajakan di lobi Hotel Cikini.
Es krimnya terdapat 12 varian rasa, mulai dari kopyor, malaga, tape ketan, kacang hijau, durian, alpukat, hingga nougat. Es krim Tjanang dibuat dari bahan alami tanpa bahan pengawet.
Lim Sim Fie, pendiri es krim Tjanang, adalah imigran China yang mendarat di Jakarta pada 1940-an. Ia dahulu membantu berjualan di Toko Tjan Njan, kelontong milik sang kakak. Kecintaan Sim Fie pada dunia kuliner mendorongnya memproduksi dan berbisnis es krim sendiri.
Lokasi: Lobi Hotel Cikini, Jl. Cikini Raya No. 81, Menteng, Jakarta Pusat
3. Warung Ronde Miroso
Bung Karno jadi pangan setia Warung Ronde Miroso yang terletak di Magelang. Kabarnya, ia terpincut sate pisang buatan kedai itu dan sering meminta dikirimkan menu tersebut saat tengah berkunjung ke Akademi Militer Magelang.
Sate pisangnya dibuat dari pisang kepok rebus yang dibalut kuah saus dengan bumbu sehingga punya cita rasa manis dan gurih.
Walau sudah berdiri lebih dari 60 tahun, Warung Ronde Miroso masih eksis sampai sekarang dan dapat dijumpai di Magelang. Usahanya kini dikelola oleh generasi kedua.
Lokasi: Jl. Medang No. 6A, Rejowinangun, Magelang Tengah, Kota Magelang
4. Cahaya Kota
Restoran Cahaya Kota di Menteng, Jakarta Pusat pernah jadi tempat makan langganan Presiden Soekarno. Namun sayang, operasional rumah makan ini kini dihentikan alias sudah tutup.
Cahaya Kota yang telah berdiri sejak 1943. Mi goreng dan ayam goreng mentega jadi menu kesukaan Bung Karno di sana. Kabarnya, Presiden RI ke satu itu biasa membeli hidangan tersebut lewat ajudannya.
Dulunya saat berlokasi di wilayah Patung Tani, Cahaya Kota bernama 'Tung Kong'. Setelah pindah ke Jl. KH Wahid Hasyim No. 9 barulah namanya berganti menjadi 'Cahaya Kota'.
5. Pecel Mbok Pin
Bung Karno bisa dibilang penggemar berat pecel, terutama sambal kacangnya. Di kampung halamannya Blitar, terdapat warung pecel langganan Presiden RI pertama itu yaitu Pecel Mbok Pin. Sayang, kedai pecel tersebut kini sudah tutup.
Warung Pecel Mbok Pin dimiliki oleh Rukiyem. Dahulu ia menjajakan dagangannya di teras rumahnya yang terletak di Jalan Ahmad Yani, Blitar.
Dalam buku yang ditulis Anjar Any, penulis pernah bertemu Rukiyem. Menurutnya, Rukiyem sudah hafal betul isian pecel yang kerap dipesan Soekarno sekaligus takaran sambalnya.
Presiden Soekarno juga menjadi pelanggan setia dari warung pecel lain di Blitar yaitu Warung Pecel Mbok Rah. Saking sukanya dengan bumbu pecel, ia selalu membawa sambal pecel buatan Mbok Rah setiap pulang ke Jakarta. Bumbu itu juga kerap menemani Bung Karno saat kunjungan internasionalnya.
Simak Video "Potensi Besar Kuliner Indonesia Masuk Pasar Internasional "
(azn/row)