5 Merek Kopi Bubuk Legendaris Asal Lampung yang Terkenal Nikmat

Ngopi Yuk!

5 Merek Kopi Bubuk Legendaris Asal Lampung yang Terkenal Nikmat

Diah Afrilian - detikFood
Minggu, 26 Jan 2025 07:30 WIB
5 Merek Kopi Bubuk Legendaris Asal Lampung yang Terkenal Nikmat
Foto: Istimewa
Jakarta -

Lampung yang terkenal dengan produk kopi robustanya ternyata punya banyak merek kopi bubuk legendaris. Bahkan ada yang tersohor sejak 112 tahun lalu.

Kehadiran dan kualitas kopi yang dihasilkan di Indonesia bukan dalam taraf yang main-main. Sejak ratusan tahun silam, kehadiran tanaman kopi sudah berhasil dikembangkan dengan kualitas terbaiknya.

Adalah provinsi Lampung yang menjadi salah satu tonggak penghasil kopi robusta dengan rasa kuat yang banyak penggemarnya. Ternyata kopi asal Lampung itu sendiri sudah diolah oleh penduduknya sejak ratusan tahun silam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada beberapa merek kopi bubuk produksi lokal yang masih bertahan popularitasnya hingga sekarang. Sejak tahun 1911, kopi bubuk asli Lampung tetap menjadi andalan para penikmat kopi di Lampung hingga ke kota-kota besar lainnya.

Baca juga: Penjual Roti Jorok Ludahi Makanan, Berakhir Ditahan Polisi!

ADVERTISEMENT

Berikut 5 kopi bubuk legendaris asli Lampung:

5 Merek Kopi Bubuk Legendaris Asal Lampung yang Terkenal NikmatDiproduksi sejak 1911, ada Kopi sinar Baru Cap Bola Dunia yang disebut pencetus kopi bubuk di Lampung. Foto: Istimewa

1. Kopi Sinar Baru Cap Bola Dunia

Jauh sebelum Indonesia merdeka, ada kopi bubuk yang telah lebih dahulu berjaya. Namanya Kopi Sinar Baru Cap Bola Dunia asli dari Lampung.

Kopi bubuk ini diproduksi dari biji kopi lokal yang langsung diambil dari para petani. Kemudian akan dipanggang dan dihaluskan untuk dikemas pada kemasan jadul ikonik dengan bungkus kertas cokelat.

Setelah dikemas pada kertas cokelat, Kopi Cap Bola Dunia akan dilapisi lagi dengan plastik dan diikat menggunakan tali rafia. Kemasannya dibuat dalam ukuran 250 gram dengan harga yang dibanderol Rp 45.000an.

2. Kopi Cap Jempol

Kopi bubuk khas Lampung lainnya ialah Kopi Bubuk Cap Jempol yang banyak dikonsumsi orang Lampung. Penyebaran kopi ini bahkan sudah mendominasi lingkup warung-warung pedagang asongan.

Kopi Bubuk Cap Jempol sudah berdiri sejak 1980an, racikannya tak berubah dengan karakter rasa kuat dan aroma harumnya. Namun kemasannya sendiri berkembang seiring berjalannya waktu.

Kopi Bubuk Cap Jempol tak lagi hanya menggunakan kertas cokelat, tetapi sudah ada kemasan plastik guna menjaga kualitasnya. Hrganya dipatok murah meriah mulai dari Rp 15.000an tergantung ukuran kopi yang ingin dibeli.

Kopi bubuk legendaris asli Lampung lainnya ada di halaman berikutnya.

3. Kopi Bubuk Tjap Kuda

Diproduksi di Kota Metro, Lampung ada kopi bubuk legendaris yang pertama kali diracik oleh pasutri keturunan China. Adalah Bong Kui Thiam dan Ibu Ahyuni yang mendirikan Kopi Tjap Kuda pada tahun 1970an.

Uniknya, berbeda dengan kopi khas Lampung lain Kopi Tjap Kuda justru memilih menggunakan biji kopi arabika lokal. Tak ada bahan tambahan maupun pengawet yang dimasukkan ke dalam kopinya.

Kemasannya pun begitu sederhana, hanya kertas cokelat dengan stempel berwarna biru yang ikonik. Pengemasannya mengandalkan staples untuk merekatkan kemasan di bagian atas.

4. Kopi Bubuk Pesagi

5 Merek Kopi Bubuk Legendaris Asal Lampung yang Terkenal NikmatAda kopi bubuk dari Gunung Pesagi yang dikemas dan dipasarkan secara masif. Foto: Istimewa

Khususnya di Lampung Barat ada kopi yang ditanam di kaki gunung Pesagi. Kopi yang dihasilkan merupakan robusta lokal yang kemudian dikembangkan oleh para petani setempat.

Sampai akhirnya kopi-kopi yang dipanen tak hanya didistribusikan dalam bentuk green bean atau biji mentahnya saja, tapi juga ada Kopi Bubuk Cap Pesagi yang cukup terkenal bagi masyarakat Lampung.

Penjualan kopi bubuk ini diprediksi sudah ada sejak 1990an, tanpa diketahui kapan tepatnya kopi tersebut mulai diproduksi. Kemasannya masih menggunakan plastik sederhana dengan berbagai ukuran dan gambar gunung Pesagi sebagai logonya.

5. Kopi Klangenan

Anto, pria kelahiran Pringombodo pada tahun 1980 yang mendirikan Kopi Klangenan. Kopi asal Pringsewu, Lampung ini pertama kali dijual Anto pada tahun 2000.

Ia yang sempat merantau ke Jawa Timur belajar banyak ilmu bisnis melalui stan buku. Sampai akhirnya pada 2001 ia memantapkan komitmennya untuk memproduksi Kopi Klangenan dalam jumlah yang lebih besar.

Klangenan sendiri diambil dari istilah yang berarti ketagihan. Ia berharap bahwa racikan kopi yang dihasilkannya membuat banyak orang ketagihan dan mampu bersaing di pasaran

Halaman 2 dari 2


Simak Video "4 Hari Penuh Keseruan, 83.500 Orang Kunjungi Come See Mie Fest 2025"
[Gambas:Video 20detik]
(dfl/adr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads