Menyeruput Seduhan Matcha hingga Hojicha Langka Asli dari Jepang

Ngeteh di Tea Room

Menyeruput Seduhan Matcha hingga Hojicha Langka Asli dari Jepang

Resto dan Kafe - detikFood
Sabtu, 25 Jan 2025 12:00 WIB
Menyeruput Seduhan Matcha hingga Hojicha Langka Asli dari Jepang
img-alt

Diah Afrilian

4
“Tempatnya nyaman cocok untuk menikmati teh dengan kualitas ceremonial didampingi hidangan pelengkapnya.” - dfl
BAGIKAN
Foto: detikcom/Diah Afrilian
Jakarta -

Sebuah tea room mungil belum lama ini buka di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Pilihan menunya berupa matcha ceremonial hingga hojicha langka asli Jepang.

Tren minum teh kini mulai merambah generasi muda dengan cara yang unik. Melalui seduhan matcha berkualitas ceremonial asli Jepang salah satunya.

Untuk menikmati matcha dengan kualitas yang tak main-main, kini juga banyak bermunculan tea room mungil di beberapa wilayah. Di kawasan Kemang, Jakarta Selatan ada tea room yang baru buka bernama Hakuji.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hakuji yang awalnya muncul sebagai pop up store untuk menyajikan matcha berkelas ceremonial akhirnya miliki tea room sendiri. Saat detikfood mendatangi Hakuji (9/1) ada ceremonial matcha, hojicha yang langka, hingga cheesecake dengan penyajian unik yang kami cicipi.

Detail Informasi
Nama Tempat MakanHakuji Tea Room
AlamatJalan Kemang I No.12H, Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
No Telp0856 1172 601
Jam OperasionalSetiap hari, 09.00 - 21.00 WIB
Estimasi HargaRp 39.000 - Rp 130.000
Tipe KulinerTea Room
Fasilitas
  • Area parkir
  • Toilet
  • Makan di Tempat
  • Bawa Pulang
  • dll
Menyeruput Seduhan Matcha hingga Hojicha Langka Asli dari JepangHakuji hadir sebagai tea room yang menawarkan pengalaman eksklusif menikati teh dan camilan. Foto: detikcom/Diah Afrilian

Ruangan mungil yang eksklusif

Sesuai dengan konsepnya 'tea room', Hakuji memiliki ruangan yang terbatas. Sehingga untuk datang ke sini, apalagi dalam jumlah rombongan, disarankan melakukan reservasi pada laman yang dicantumkan di Instagram @hakuji_tearoom.

ADVERTISEMENT

Bagi tamu yang sudah datang dengan reservasi saja durasinya ditentukan selama 1,5 jam. Walaupun diperbolehkan datang langsung atau walk in, tetapi risiko untuk menunggu meja lebih lama dan durasi yang lebih sebentar untuk mendahulukan tamu yang sudah reservasi harus siap ditanggung.

Menurut pengamatan kami, ruangan di Hakuji cukup hanya cukup untuk sekitar 20 orang dalam satu waktu. Namun, keterbatasan ini yang membuat pengalamannya lebih eksklusif untuk melihat proses penyeduhan atau menikmati teh yang sudah dipesan tanpa bising yang berlebihan.

Variasi metode seduhan teh

Menyeruput Seduhan Matcha hingga Hojicha Langka Asli dari JepangAda dua metode seduh teh yang dapat dipilih sesuai selera tamu. Foto: detikcom/Diah Afrilian

Ketika datang ke Hakuji, tamu akan dipersilahkan memilih menu yang diinginkan. Saat hendak memilih matcha atau hojicha, ada dua metode yang ditawarkan.

Pertama, ada Clasic Latte yang menyeduh matcha atau hojicha dengan air bersuhu 70 derajat celcius. Hasil senduhan ini akan memberikan rasa teh yang lebih kuat untuk kemudian dicampur pilihan susu.

Namun jika ingin rasa teh yang lebih lembut dan creamy bisa memesan Cold Whisk Latte. Bubuk teh akan disaring terlebih dahulu untuk kemudian dikocok menggunakan chasen dengan campuran susu dingin secara langsung. Sehingga hasilnya akan lebih creamy dan rasanya seimbang.

Pengalaman mencicip matcha dan hojicha yang langka ada di halaman berikutnya.

Pilihan matcha berkualitas ceremonial

Menyeruput Seduhan Matcha hingga Hojicha Langka Asli dari JepangMatcha berkualitas ceremonial asli Jepang, banyak variannya di sini. Foto: detikcom/Diah Afrilian

Mengingat Hakuji populer dengan ceremonial matchanya, ada dua jenis matcha ceremonial yang kami pesan. Keduanya menggunakan metode Cold Whisk Latte untuk mendapatkan rasa yang lembut dan minim pahit.

Adalah Makoto dan Kiyoe yang kami pesan. Saat memesan matcha, kami juga ditanya jika ingin menambahkan gula mulai dari 100%, 50%, 25%, atau tanpa gula sama sekali.

Segelas Cold Whisk Latte dengan campuran susu sapi yang kami pesan dibanderol Rp 68.000. Makoto adalah matcha ceremonial tingkat tertinggi yang disajikan oleh Hakuji Tea Room.

Aromanya menyegarkan seperti rumput basah pada pagi hari. Saat disesap ada semburat rasa mirip kacang yang dipanggang dan umami layaknya rumput laut. Penambahan susu sapi tak membuat rasanya berubah, hanya menambahkan kekentalannya saja.

Berbeda dengan Makoto, matcha bernama Kiyoe yang kami pesan punya rasa yang lebih unik. Segelas matcha seharga Rp 88.000 ini punya rasa umami atau gurih yang khas lebih kuat daripada Makoto.

Aromanya didominasi oleh kacang-kacangan, mirip aroma pistachio tetapi lebih lembut. Saat diseruput dengan tambahan susu sapi perpaduan rasa gurih yang kencang di awal berubah menjadi semburat pistachio dan edamame setelah ditelan.

Hojicha langka yang unik rasanya

Menyeruput Seduhan Matcha hingga Hojicha Langka Asli dari JepangHojichanya yang langka asli Jepang dapat dinikmati dengan metode Cold Whisk Latte yang lembut. Foto: detikcom/Diah Afrilian

Selain matcha, kami juga memesan hojicha. Hojicha sendiri serupa dengan matcha, tetapi setelah dipanen daunnya kemudian dipanggang hingga kecokelatan baru dipisahkan dari tulang daunnya dan dihaluskan sampai benar-benar halus.

Ada tiga jenis hojicha yang ditawarkan yaitu Yoyaku, Aiko, dan Kuromi. Pilihan kami jatuh kepada Aiko yang ternyata salah satu hojicha langka dengan persediaan terbatas.

Harga secangkir hojichanya dibanderol rata, Rp 62.000. Untuk menikmati hojicha kami masih memilih metode Cold Whisk Latte, tapi dengan campuran susu oat yang disarankan guna mendapat rasa lebih seimbang.

Benar saja, saat disajikan di meja aromanya langsung berbeda dengan matcha. Aroma seperti beras yang dipanggang kuat terhirup dan berpadu lembut dengan aroma dari susu oat itu sendiri.

Saat disesap semburat rasa perpaduan antara beras yang dipanggang dan sedikit rasa cokelat langsung menyeruak. Di pangkal lidah terasa juga rasa pahit yang mirip seperti minum espresso.

Kesan rasanya lebih tak manis dibandingkan dengan matcha. Namun sentuhan rasa umami tetap akan tertinggal setelah Aiko ditelan.

Perpaduan cheesecake dengan teh

Menyeruput Seduhan Matcha hingga Hojicha Langka Asli dari JepangSelain diminum, tehnya juga bisa disajikan bersama cheesecake. Foto: detikcom/Diah Afrilian

Rasanya tak lengkap jika menikmati teh tanpa camilan pelengkap. Hakuji Tea Room menyajikan menu Basque Burnt Cheesecake, Seasonal Nerikiri Wagashi, dan Onigiri yang paling laris dan sering cepat habis.

Saat mendatangi Hakuji Tea Room kami hanya berkesempatan mencicip cheesecakenya. Namun cheesecake seharga Rp 75.000 di sini juga disajikan dengan cara yang berbeda.

Cheesecake ala Hakuji disajikan dengan Makoto Matcha Ganache dan Aiko Hojicha Ganache. Ditambah dengan taburan cookie crumble untuk menambah tekstur renyah.

Untuk cheesecake dengan matcha ganache rasanya berbeda dibandingkan matcha yang diracik sebagai minuman. Campuran makoto dengan cokelat putih membuat rasa khas matcha lebih mendominasi campuran cokelatnya tetapi tetap dengan sentuhan manis dan legit.

Sementara pada cheesecake yang menggunakan hojicha, aroma panggangnya semakin kuat. Aiko hojicha yang sudah memiliki sentuhan rasa dark chocolate berubah menjadi milk chocolate karena lebih legit.

Karakter cheesecakenya sendiri cenderung lembut dan tak terlalu kuat cream cheesenya. Namun karakter rasa tersebut yang membuat matcha dan hojicha ganache lebih mudah menyatu dan tidak terlalu berat saat dinikmati.

Ingin tempat makan atau produk Anda direview oleh detikfodod? Kirim email ke foodreview@detik.com.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Pelari Newbie Jangan Gegabah!"
[Gambas:Video 20detik]
(dfl/odi)

d’foodspot Review

Ulasan lengkap rekomendasi
tempat makan untukmu

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads