.webp)
Seorang petani berusia 70 tahun menerapkan teknik pertanian hybrid pada ladangnya. Alhasil ia mampu memanen hingga 75.000 kg pepaya per tahun.
Pendidikan formal tidak selamanya menentukan kesuksesan. Beberapa orang dengan kreativitas tinggi bahkan berhasil menemukan jalan suksesnya walaupun berhenti mengenyam pendidikan.
Seperti para petani yang menemukan teknik-teknik budidaya tanaman untuk menyuburkan lahannya. Dilansir dari The Better India, Jumat (8/8), kisah seorang petani dari Kolkata, India bernama Krishna Chandra Halder menarik perhatian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karir Halder sebagai seorang petani telah dimulai sejak masih muda. Ia yang tak melanjutkan sekolah memilih menanami lahan milik keluarganya dengan tanaman seperti kembang kol, bawang bombai, mangga, hingga pepaya.
Baca juga: Pelanggan Ngamuk Nggak Terima Sup Pesanannya Penuh Lemak
 Berkat menerapkan penyerbukan silang, seornag petani pepaya di India berhasil meraup untung banyak. Foto: The Better India |
Suatu hari ia penasaran dengan pepaya lokal yang mudah terkena hama dan penyakit. Berbagai eksperimen dilakukan Halder, mulai dari mengganti bibit pepaya hingga pupuk yang digunakan.
Upayanya terus mengalami kegagalan, sampai akhirnya ia mencoba penyerbukan silang untuk mendapatkan bibit berkualitas yang lebih baik. Tak disangka caranya ampuh hingga membuat pohon-pohon pepayanya berbuah lebat dan kebal akan hama.
Tak hanya menyelamatkan tanamannya, Halder juga menciptakan varietas pepaya baru. Kini pohon pepayanya sudah mencapai 1.875 pohon pada lahan seluas lebih dari 8700 meter persegi.
Akibat persilangannya tersebut, hampir sepanjang tahun pohon pepayanya berbuah lebat tanpa henti. Bahkan dalam satu tahun, Halder dapat memanen hingga 75.000 kilogram pepaya.
 Setiap tahun ia berhasil panen hingga 75.000 kilogram. Foto: The Better India |
Melihat keberhasilan teknik penyerbukan silang Halder, ada ahli agrikultur yang angkat suara. Dr Nitai Mudi, senior peneliti dari Krishi Vigyan Kendra, mengatakan sebenarnya penyerbukan silang adalah hal yang awam dilakukan.
Tetapi varietas baru yang dihasilkan jarang sekali menghasilkan bibit untuk ditanam dan dibudidayakan lebih banyak. Hal ini juga yang menyebabkan stigma pada petani lokal India hanya ingin menerapkan penyerbukan alami saja.
"Penyerbukan silang sebenarnya awam diterapkan. Bagaimanapun, hasil varietas hybrid yang dihasilkan jarang menghasilkan biji untuk bibit penanaman selanjutnya. Hasil terbaik memang datang dari penyerbukan alami," ujarnya.
Namun Halder yang telah menanam pepaya sejak 1976 membuktikan tidak ada yang tak mungkin dari upaya yang dilakukan seorang petani. Dalam satu tahun, hasil panen pepaya di lahan Halder dapat mendatangkan keuntungan hingga Rp 416 juta.
(dfl/adr)
KIRIM RESEP
KIRIM PENGALAMAN