4 Alasan Kopi Bisa Jadi Enak karena Kandungan Zat Kimianya

Ngopi Yuk!

4 Alasan Kopi Bisa Jadi Enak karena Kandungan Zat Kimianya

Diah Afrilian - detikFood
Sabtu, 28 Des 2024 07:30 WIB
Monday Morning jadi salah satu kedai kopi yang menarik untuk dikunjungi di Bintaro. Kopi manual brew jadi salah satu menu yang menarik untuk dicicipi di sini.
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Rasa dan aroma kopi yang enak juga menyegarkan datang dari kandungan kimia. Para analis kimia ungkap beberapa kandungan yang mempengaruhi rasa dan aroma kopi.

Biji kopi yang dikonsumsi di seluruh dunia datang dari buah ceri kopi dengan warna merah merona. Biji kopi tidak dipanen dalam kondisi sudah berwarna kecokelatan atau hitam, melainkan ada proses panjang yang dilaluinya terlebih dahulu.

Pengolahan ceri kopi menjadi biji kopi terdiri dari pemetikan, pencucian, fermentasi, penjemuran, pemanggangan, hingga nantinya disajikan pada cangkir-cangkir kopi yang dapat dinikmati. Setiap proses yang dilakukan ceri hingga menjadi biji kopi ini sebenarnya melalui reaksi kimia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak hanya barista atau pengamat kopi, tetapi analis kimia juga beramai-ramai mengungkap berbagai proses kimia yang berlangsung pada kopi. Disebutkan ada beberapa kandungan yang berperan penting dalam pembentukan rasa dan aroma yang khas.

Baca juga: Keren! Ojol Meriahkan Natal, Antar Makanan Pakai Kostum Santa Claus

ADVERTISEMENT

Berikut ini 4 alasan senyawa kimia membentuk rasa dan aroma kopi melansir berbagai sumber:

5 Metode Manual Brew Ini Cocok untuk Barista RumahanSenyawa di dalam kopi bereaksi ketika diseduh dengan air panas. Foto: Getty Images/iStockphoto/hsyncoban

1. Reaksi senyawa kimia dalam kopi

Hasil dari aroma dan rasa yang dapat dinikmati konsumen kopi menurut peneliti dari Laboratorium Mineral dan Material Maju serta Laboratorium Terpadu datang dari senyawa-senyawa volatil. Senyawa ini keluar dari kopi dan terbang masuk ke hidung manusia sehingga merangsangnya untuk mengenali aroma yang khas.

Senyawa tersebut terbentuk semasa biji kopi masih berupa ceri kopi yang tumbuh pada sebuah pohon kopi. Begitupula dengan proses fermentasi dan pengeringan yang menentukan pembentukan senyawa lebih lanjut.

Sehingga ketika menyentuh suhu panas, baik ketika proses sangrai maupun penyeduhan aromanya dapat dihirup. Begitu pula dengan rasa kopi yang diciptakan dari senyawa-senyawa yang menyentuh sensor lidah ketika disesap.

2. Senyawa pembentuk aroma

Melansir Farmers Union, ada beberapa kandungan kimia yang terdapat pada biji kopi untuk menciptakan aromanya sendiri. Mulai dari methyl, pyrazines, hingga furans memiliki peran dalam menciptakan aroma yang dihasilkan.

Senyawa metanol pada kopi merupakan pembentuk aroma herbal dan rempah-rempah. Biasanya lebih mirip seperti aroma daun mint atau thyme. Sementara untuk arabika dan robusta, keduanya memiliki ciri khas aroma fruity maupun nutty yang berbeda pada setiap varietas.

Hal terjadi lantaran biji kopi memiliki kandungan pyrazines yang lebih tinggi sehingga ada kopi yang memiliki aroma mirip tanah basah, smoky, atau juga didukung dengan kandungan 2-Methylpropanal yang menambah sentuhan aroma mirip kacang panggang.

Pada kopi yang lebih fruity menandakan kandungan acetyldehyde maupun furansnya yang lebih tingginya. Senyawa tersebut membentuk perpaduan aroma fruity, manis, hingga caramel yang mirip kue pie dan apel.

Senyawa kimia dalam kopi yang membentuk rasa danaromanya ada di halaman berikutnya.

3. Senyawa kimia pembentuk rasa

Sementara untuk rasa yang terbentuk pada kopi datang dari kandungan non volatil yang tak kalah banyak. Ada trigonelline, kafein, asam klorogenat, hingga lipid yang memberikan sentuhan unik.

Perpaduan trigonelline dan kafein lebih condong menciptakan rasa yang pahit. Begitu juga dengan semburat lain seperti pedas berempah serta berdampak pada memicu energi setelah diminum.

Sementara kandungan asam klorogenat dan lipid akan menciptakan rasa asam dan kepekatan seduhan kopi. Perpaduan keduanya dapat dirasakan melalui semburat rasa buah seperti apel atau kentang dengan kepekatan warna dan jejak rasa yang ditinggalkan pada rongga mulut.

Tips seduh kopi di musim hujanEkstraksinya mengeluarkan karbondioksida yang membentuk aroma dan rasa pada kopi. Foto: iStock

4. Ekstraksi senyawa kopi

Lebih lanjut, Smithsonian Magazine menjelaskan bagaimana reaksi senyawa kopi dapat terjadi menjadi rasa dan aroma. Alasannya adalah suhu air yang mengandung ion kalsium dan bikarbonat.

Kopi yang sudah digiling dan hendak diseduh, ketika terkena air panas akan melepaskan kadar CO2 atau karbondioksida. Sehingga molekulnya akan terlepas dari biji kopi dan mengeluarkan aroma juga rasa.

Kadar karbondioksida yang maksimal ini menjadi alasan kopi harus disimpan selalu dalam kondisi segar, maksimal tidak lebih dari satu bulan. Sehingga ketika dilepaskan aroma dan rasanya masih terasa kuat serta belum mengalami perubahan akibat pengaruh waktu.




(dfl/odi)

Hide Ads