Ngopi di Slow Bar

5 Teknik Manual Brew Andalan Slow Bar Buat Bikin Kopi Enak

Diah Afrilian - detikFood
Minggu, 12 Mei 2024 07:00 WIB
Foto: Getty Images/iStockphoto/yipengge
Jakarta -

Slow bar mengutamakan hasil seduhan kopi dengan beberapa teknik manual brew. Ada peralatan khusus yang umum digunakan slow bar demi menghasilkan kopi yang segar.

Tren slow bar begitu populer usai banyak penikmat kopi yang semakin giat mengenal kopi. Slow bar tak lagi dianggap sebagai kafe biasa, tapi juga salah satu tempat untuk peminat kopi belajar banyak hal.

Mengenal karakter biji kopi, mendapat tips menyeduh kopi, hingga mengenal dan mempelajari beberapa peralatan untuk menyeduh kopi. Hal ini lantaran slow bar umumnya lebih mengutamakan kualitas hasil seduhannya dengan memanfaatkan alat-alat manual brew.

Rasio kopi dan teknik penyeduhan secara khusus sengaja dilakukan untuk mengeluarkan karakteristik biji kopi sesuai keinginan baristanya. Dari sekian banyaknya alat manual brew, ada beberapa yang terlihat di hampir semua slow bar.

Baca juga: Rela Nunggu 2 Jam Demi Cicip Nasi Mercon Viral di Barito

Berikut ini 5 jenis teknik manual brew yang kerap digunakan pada slow bar:

Flat bottom drip menjadi salah satu dripper yang awam digunakan di slow bar. Foto: Getty Images/iStockphoto/yipengge

1. Flat bottom drip

Flat bottom drip menjadi salah satu dripper atau alat penyaring kopi yang paling banyak ditemukan di pasaran. Sesuai dengan namanya, flat bottom drip dicirikan dengan bagian bawah penyaring kopi yang datar.

Untuk menggunakan alat manual brew yang satu ini juga diperlukan paper filter atau kertas saring yang datar bagian bawahnya. Cara penggunaannya pertama-tama kertas saring harus dibilas, kemudian dimasukkan bubuk kopi, dan diseduh menggunakan metode pour over.

Bentuk flat drip yang datar memungkinkan air seduhan akan mengenai seluruh bagian bubuk kopi. Sehingga lebih banyak molekul aroma dan rasa yang ikut terseduh dan dapat dinikmati hasilnya di dalam gelas.

2. V60

Sekilas V60 juga memiliki bentuk mirip flat bottom drip. Bedanya pada dripper V60 bagian bawah saringannya berbentuk kerucut dan tajam atau berlubang di bawahnya.

Kertas saring yang digunakan juga memiliki bentuk kerucut mengikuti bentuk dripper yang digunakan. Jika menggunakan V60 biasanya tujuan karakter kopi yang ingin diciptakan adalah pekat rasanya dengan warna yang cerah dan sensasi sentuhan aftertastenya lebih mirip teh.

Hal ini lantaran pada proses penyaringan V60, air seduhan akan jatuh lebih cepat sehingga lebih sedikit molekul warna dan rasa yang ikut tersebut. Biasanya V60 lebih cocok digunakan untuk mengeluarkan rasa-rasa unik pada suatu biji kopi, seperti fruity atau aroma floralnya.

Teknik manual brew pada slow bar lainnya ada di halaman berikutnya.




(dfl/adr)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork