.webp)
Produk makanan imitasi banyak hadir untuk menggantikan makanan aslinya dengan harga yang lebih terjangkau. Kini ikan tuna juga ada tiruannya.
Ikan tuna sangat terkenal di Jepang, biasanya disajikan segar sebagai sashimi ataupun sushi maki atau nigiri sushi. Daging tuna memiliki karakteristik kokoh, agak kasar teksturnya dan lebih gurih.
Dilansir dari Sora News (3/3), kini di Jepang ada produk ikan tuna imitasi. Produk ini dilabeli plant-based, cocok untuk mereka yang vegan atau tidak mengonsumsi ikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Produk tuna imitasi 'Future Fish' ini dikemas rapih dalam plastik. Tampilannya benar-benar menyerupai tuna asli, bahkan warnanya yang merah segar dengan guratan putih tipis.
 Tuna imitasi plant-based Foto: sora news |
Tuna imitasi ini ditawarkan dalam kondisi beku, jadi harus dilumerkan terlebih dahulu. Jika sudah siap dikonsumsi, tuna imitasi itu dikeluarkan dari kantongnya dan dikeringkan menggunakan tisu.
Hasilnya benar-benar terlihat seperti sepotong daging tuna mentah. Padahal tuna imitasi ini terbuat dari 3 bahan utama, yaitu tepung konjac, garam, dan trehalosa (bahan untuk menambah rasa manis dan meningkatkan rasa).
Tuna imitasi dari tepung konjac ini bisa dinikmati sebagai sashimi. Bagaimana dengan rasanya? Meskipun secara fisik mirip seperti tuna asli, tapi rasanya berbeda.
 Tuna imitasi plant-based Foto: sora news |
Tekstur tuna imitasi ini memang mendekati tuna asli. Namun, tak ada sensasi rasa umami yang biasa ditemui pada tuna asli.
Disarankan untuk mengonsumsi tuna imitasi ini sebagai rice bowl dengan tambahan alpukat. Kamu bisa menambahkan irisan nori dan biji wijen sangrai. Kamu juga bisa menambahkan siraman shoyu atau marinasi terlebih dahulu tuna imitasi tersebut.
Tuna imitasi ini bisa ditemukan di Green Culture Online Store. Harganya 990 Yen (Rp 103 ribu).
Sebelumnya, kepiting imitasi sudah lebih dulu populer. Di Jepang, makanan ini disebut sebagai kani. Biasanya ditambahkan pada hidangan sushi atau tempura.
(yms/odi)
KIRIM RESEP
KIRIM PENGALAMAN