Bantu Bisnis Orang Tuanya, Bocah 14 Tahun Jualan Hingga Malam Hari

Diah Afrilian - detikFood
Jumat, 26 Jan 2024 19:00 WIB
Foto: Asiaone
Jakarta -

Seorang bocah di kedai ini menarik perhatian netizen. Ia yang masih berusia 14 tahun menggantikan orang tuanya berjualan hingga malam hari. Ini alasannya.

Usia sekolah biasanya dimanfaatkan oleh anak-anak untuk belajar dan bermain bersama teman sebayanya. Seolah tak ada lelahnya, anak-anak di usia muda memiliki banyak energi yang harus dikeluarkan.

Tetapi tidak sedikit juga anak-anak yang memiliki hati mulia untuk membantu orang tuanya. Salah satunya seperti aksi bocah di suatu kedai yang berhasil menarik perhatian netizen.

Dilaporkan oleh Asiaone (25/1) seorang pelajar tertangkap kamera netizen sedang asyik menyiapkan pesanan. Diketahui dari informasi yang beredar bocah tersebut merupakan anak dari pemilik kedai.

Baca juga: Harum Legit! 5 Jenis Durian Ini Paling Populer di Indonesia

Sebuah kedai yang menjajakan teh tarik mendadak viral usai aksi seorang bocah yang berada di sana. Foto: Dok. honestcooking.com

Tangan mungil murid kelas 4 sekolah dasar ini dengan cekatan meracik satu per satu pesanan yang diterimanya. Termasuk ketika ada pesanan teh tarik yang identik dengan gaya menarik gelas hingga tinggi.

Anak laki-laki itu bernama Daniel Pun yang mengaku berjualan di kedai sebagai rutinitas kesukaannya. Setiap pulang sekolah Daniel langsung menuju kedai milik orang tuanya dan bekerja di sana.

Daniel terbiasa menghabiskan waktunya hingga pukul 8 malam waktu setempat di kedai yang berlokasi di Toa Payoh, Singapura. Hebatnya, ia tak pernah ketinggalan pelajaran maupun meninggalkan tugasnya sebagai seorang siswa.

"Aku juga biasanya bisa mengerjakan pekerjaan rumah," ungkap Daniel saat disambangi oleh Shin Min Daily.

Baca juga: Slurrp! 5 Bakso Gepeng Berkaldu Gurih Segar Ada di Sini

Seorang bocah bersedia menggantikan orang tuanya berjualan di kedai. Foto: Asiaone

Banyak pelanggan yang mengaku sering melihat Daniel mengerjakan pekerjaan rumahnya di depan kedai. Ruby Ho, pemilik kedai sekaligus ibu dari Daniel, mengaku ia pertama kali menyuruh Daniel datang ke kedai sejak anaknya duduk di kelas 3 sekolah dasar.

Alasan awalnya bukan untuk membantu pekerjaan di kedai. Ibunya merasa khawatir karena anaknya akan sendirian di rumah tanpa ada yang menjaga.

Ternyata tanpa diminta Daniel dengan sukarela belajar membuat beberapa menu untuk membantu orang tuanya. Ia merasa tak tega dengan orang tuanya yang kelelahan karena sudah bekerja sejak pagi hari.

Ternyata bekerja membantu orang tuanya di kedai membuat Daniel memiliki motivasi serupa. Ia mengaku ingin membuka sebuah restoran Chinese yang menyajikan makanan Vietnam dan kafe yang menawarkan kue buatan ibunya.



Simak Video "Video: Kedai Kopi Mini Bernuansa Jepang di Kupang"

(dfl/odi)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork