Pemilik kedai dilaporkan mengamuk dan ancam pelanggan untuk dilaporkan polisi. Alasannya konon hanya karena sumpitnya diambil. Ternyata ini kronologinya.
Datang ke sebuah pusat kuliner untuk menyantap makanan banyak dilakukan untuk sekadar menghilangkan jenuh di rumah. Makan di pusat kuliner juga menjadi solusi yang tepat bagi turis untuk mencicipi makanan lokal yang enak-enak.
Adalah hal yang wajar ketika seorang pelanggan meminta alat makan kepada penjual untuk menikmati pesanan makanannya. Tetapi sebuah kehebohan justru terjadi di pusat kuliner ini.
Dilaporkan oleh Must Share News (4/1) seorang turis bernama Xiaohongshu membeli seporsi nasi Hainam bersama kekasihnya di Maxwell Food Centre, Singapura. Sayangnya mereka tidak diberikan alat makan sehingga Xiaohongshu bergerak untuk mengambil alat makan yang tersedia di kedai tetangga tempat ia memesan makanan.
"Kami pikir tempat ini seperti pusat kuliner di bandara, semua alat makannya memang disediakan untuk semua orang yang makan. Tetapi tidak disangka pemilik kedainya datang dan memarahi kami untuk mengembalikan sumpit miliknya yang kami ambil," papar Xiaohongshu.
Merasa telah membuka sumpit dari kemasannya, ia menawarkan diri untuk membayar alat makan yang diambil. Tetapi pemilik kedainya langsung marah hingga mengancam Xiaohongshu dan kekasihnya untuk dilaporkan ke kepolisian.
"Aku tidak tahu banyak tentang hukum di Singapura, jadi apakah itu memang ilegal untuk mengambil sumpit dan alat makan sekali pakai dari tempat lain?" lanjutnya.
Pada pihak yang berbeda, Lin dan Qu selaku pemilik kedai yang diambil sumpitnya menyampaikan klarifikasi melalui 8world News. Pedagang makanan ini biasanya dikenal oleh para pelanggan sebagai sosok yang ramah dan baik hati ketika melayani pembelinya.
Ternyata Lin merasa marah karena Xiaohongshu dan kekasihnya datang dan mengambil alat makan tanpa berbicara atau pun izin kepadanya. Lin dan istrinya, Qu, saat itu memang sedang sibuk sehingga merasa terkejut dengan kehadiran Xiaohongshu.
"Mereka tiba-tiba datang, mengambil sumpitku, dan pergi begitu saja. Aku marah karena mereka datang mengambil barangku tanpa izin. Itu artinya mencuri," ungkap Lin.
Lin lebih lanjut menjelaskan bahwa ketika ia menyambangi pasangan itu tak ada kata maaf yang diterimanya. Mereka hanya menawarkan pembayaran untuk alat makan yang diambil serta menyebutnya "bukan masalah."
Pernyataan Xiaohongshu yang menyebut ingin membeli makanan dari kedai Lin ternyata tak benar dan tak pernah didengar oleh Lin. Lin mengaku bukan harga sumpit yang menjadi masalah tetapi ia tak suka dengan perlakuan Xiaohongshu yang seolah meremehkan kedainya.
Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
(dfl/odi)