Dua pemilik rumah mewah di kawasan Chonburi, Thailand, terlibat pertikaian serius hanya karena kesalahpahaman pengantaran makanan.
Dilansir dari Top News (26/08/2025), peristiwa ini bermula ketika salah satu penghuni rumah memesan hidangan kepiting kukus senilai 4.000 baht atau sekitar Rp 2,1 juta. Setelah menunggu berjam-jam, makanan tak kunjung tiba.
Saat menghubungi restoran, pihak pemesan diberitahu bahwa pesanan sudah dikirimkan, tapi ternyata salah alamat. Rupanya pesanan kepiting itu malah dikirimkan ke rumah tetangganya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika sang ibu dari pemesan mendatangi rumah tetangganya untuk menanyakan, ia justru mendapat jawaban mengejutkan. Penghuni rumah tetangga mengaku telah menghabiskan seluruh hidangan kepiting itu sambil berkata, "Sudah dimakan semua. Apa masalahnya?" Ucapan itu pun memicu emosi.
![]() |
Sang ibu lalu memanggil anaknya yang kemudian datang bersama beberapa orang lain untuk mengonfrontasi tetangganya.
Insiden tersebut berujung ricuh. Rekaman kamera CCTV di lokasi kejadian memperlihatkan hampir 10 orang, sebagian warga China dan sebagian warga Thailand, memasuki rumah mewah di kawasan Soi Khao Lo, Kecamatan Nong Prue, Bang Lamung, Chonburi. Kejadian ini berlangsung pada 22 Agustus 2025 sekitar pukul 19.30 waktu setempat.
Mereka terlihat memukuli penghuni rumah yang diduga tanpa sengaja memakan kepiting kukus yang salah antar.
Akibat perkelahian itu, dua orang mengalami luka. Korban pertama adalah pria bernama Mar Tu, warga asal China berusia 34 tahun yang memegang paspor Kamboja sekaligus penyewa rumah.
Korban kedua adalah seorang tukang kebun yang identitas kebangsaannya belum diketahui. Keduanya kini dirawat di rumah sakit akibat luka yang cukup serius.
Informasi yang dihimpun media lokal di lokasi membenarkan kalau awal mula peristiwa terjadi ketika pengantar makanan keliru mengirimkan pesanan ke rumah korban.
Penghuni rumah menyangka makanan itu dipesan untuk mereka sehingga tanpa ragu langsung disantap. Saat tetangga yang memesan datang menanyakan, situasi justru memanas dan berujung pemukulan.
Setelah kejadian, pihak korban melaporkan kasus ini ke Kepolisian Nong Prue. Pihak kepolisian kemudian menelusuri rekaman CCTV dan berhasil mengidentifikasi pelaku penyerangan yang merupakan kelompok tetangga dari rumah sebelah, sebagian besar juga warga dari China. Polisi telah meminta kelompok tersebut untuk menyerahkan diri guna menjalani proses hukum lebih lanjut.
![]() |
Kasus ini kini masih dalam penyelidikan pihak berwenang. Aparat kepolisian menegaskan akan memproses hukum para pelaku sesuai aturan yang berlaku, mengingat insiden bermula hanya dari kesalahan pengiriman makanan tapi berakhir dengan tindak kekerasan yang melukai dua orang.
(sob/adr)