Makanan seperti jagung, roti hingga cokelat termasuk ke dalam makanan sehari-hari yang mudah ditemukan. Tapi siapa yang menyangka dulunya makanan ini pernah menyebabkan kejadian tragis.
Makanan sejak dulu berperan penting untung menyambung kehidupan. Berguna untuk menambah asupan dan nutrisi, makanan ini juga memiliki banyak catatan sejarah selama ratusan silam. Bahkan beberapa makanan pernah dikaitkan, menjadi penyebab utama terjadinya peristiwa atau kejadian tragis yang memakan korban jiwa.
Seperti roti yang menyebarkan epidemi atau penyakit menular seperti diare, hingga menyebabkan kekurangan gizi. Lalu kematian yang disebabkan jagung, dan makanan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari berbagai sumber (15/12), berikut 5 makanan sehari-hari yang menjadi penyebab peristiwa besar.
1. Pala
![]() |
Pala atau nutmeg merupakan salah satu rempah-rempah yang populer untuk minuman hingga masakan. Pada era 1600 di Inggris, terjadi perang antara Inggris dan Belanda. Perang ini cukup mematikan, karena menelan banyak korban jiwa.
Pala menjadi salah satu simbol di antara perang ini, dan biasanya banyak orang yang menyimpannya sebagai emas, benda berharga. Bahkan banyak yang percaya bahwa pala bisa mengobati berbagai jenis penyakit.
Sayangnya saat itu pala hanya bisa ditemukan di Indonesia. Sehingga perang besar-besaran terjadi antara Belanda dan Inggris, demi bisa menguasai Pulau Banda, di Indonesia, tempat mereka menemukan rempah pala pertama kalinya.
2. Cokelat
![]() |
Di awal abad 20, ada kejadian atau wabah yang disebabkan oleh cokelat. Saat itu pabrik cokelat mulai menambahkan cokelat ke produk mereka, yang ternyata mengandung radioaktif.
Kandungan cokelat radioaktif ini dijual secara bebas. Tak hanya itu, wine, hingga minuman pun mengandung radiasi dimana efek sampingnya masih banyak yang belum mengetahuinya. Di tahun 1925, artikel dari The New York Times menyebutkan bahwa efek dari radiasi ini menimbulkan penyakit baru bernama radium necrosis.
Di mana efek dari radium ini menyebabkan daging dan tulang wajah bagian bawah mereka mati rasa, bahkan tak bisa berfungsi. Selain itu radiasi ini juga menyebabkan tumor, dan kematian setelahnya.
3. Jagung
![]() |
Pada awal abad 20, Amerika Selatan dilanda dengan wabah penyakit misterius. Di mana orang-orang merasa sakit dan kulit mereka bermasalah. Wabah penyakit ini mengambil lebih 100.000 korban jiwa, di antara rentang waktu 1906-1940.
Tidak diketahui apa penyebabnya, hingga hadir Dokter Joseph Goldberger dari Pennsylvania, yang menghabiskan waktunya untuk bepergian menyelesaikan kasus medis yang masih menjadi misteri. Terutama kasus ini, di mana kasus ini hanya menyerang orang-orang yang miskin saja.
Banyak yang menyangka bahwa jagung menjadi penyebab utama dalam penyebaran wabah penyakit misterius ini. Tapi Dokter Goldberger membuktikan bahwa penyakit ini tidak menular, setelah menelan keropeng dari luka kulit pasien yang terinfeksi. Ternyata penyebab wabah ini dikarenakan kekurangan niasin atau Vitamin B3, yang sangat penting bagi sistem saraf, pencernaan hingga kulit.
4. Ikan
Banyak orang yang menyantap ikan mentah, karena hidangan ini sudah ada sejak dulu, terutama di Jepang. Tapi di Jepang, ada ikan yang kurang aman untuk disantap dalam keadaan mentah. Salah satunya ikan fugu, atau blowfish.
Ikan ini dikenal beracun dan mematikan, hanya bisa disajikan oleh chef atau master sushi yang sudah benar-benar ahli. Karena bagian dalam organ ikan fugu, terdapat kandungan berbahaya bernama tetrodotoxin.
Jika ada bagian dari kandungan ini yang tak sengaja terpapar di daging ikan, maka akan menyebabkan kelumpuhan, hingga sesak nafas yang berakhir kematian. Karena peraturannya yang ketat, kematian karena konsumsi ikan ini hanya berjumlah 23 orang saja. Tapi tetap ikan ini dianggap berbahaya.
5. Roti
![]() |
Pada tahun 1800, Inggris mengalami pertumbuhan warga yang cukup singkat dan besar. Di tahun 1850, kota London dinobatkan sebagai kota terbesar di dunia. Tapi perkembangan yang cepat dan mendadak ini, berakibat pada kurangnya bahan baku makanan untuk sehari-hari.
Kekurangan bahan makanan ini membuat para produsen makanan saat itu mengakali makanan yang mereka buat, dengan menggunakan bahan apapun yang mereka temukan. Mulai dari kapur, hingga kandungan aluminium atau alum.
Versi yang lebih aman dari aluminium digunakan untuk membuat roti, guna membuat roti lebih mengembang. Tentu saja campuran ini berbahaya, karena menyebabkan epidemi seperti diare, kekurangan gizi, hingga penyebab kematian dari anak-anak.
(sob/odi)