Ramai di TikTok orang mempertanyakan alasan mengapa penjual nasi Padang selalu menarik karet saat membungkus makanan. Begini komentar penjualnya!
Pelayanan di restoran Padang selalu menarik perhatian. Mulai dari pelayanan untuk makan di tempat hingga pelayanan untuk pesan dibungkus.
Jika makan di tempat, tak jarang pelayan restoran yang mampu membawa banyak piring dalam dua genggaman tangan. Piringnya disusun hingga tinggi.
Namun tak kalah menarik jika pesan dibungkus. Seperti yang tengah ramai dipertanyakan oleh netizen di TikTok, mengapa pelayan restoran Padang selalu menarik karet saat membungkus makanan.
Jadi, nasi Padang yang dibungkus dengan kertas akan dilipat kemudian diikat dengan karet. Namun, karet tersebut selalu ditarik terlebih dahulu.
Cara tersebut menghasilkan suara jepretan yang nyaring. Pemilik akun TikTok @Dimasswandana (20/09/23) pun menirukan gaya pelayan saat menjepretkan karet pada bungkusan makanan.
Videonya langsung ramai ditanggapi netizen. Banyak netizen yang menyadari aksi tersebut setiap kali beli nasi Padang yang dibungkus
"Jujur iya, itu udah kayak ciri khasnya gitu, cuma gue gak ngerti apakah ada arti sendiri atau gak," tulis netizen.
"Itu biar kedengaran ke warteg sebelah kalo di sini lagi rame," tulis netizen bergurau.
Tak sedikit pula netizen yang berspekulasi sendiri. Ada yang mengatakan bahwa cara menjepret karet pada bungkusan tersebut untuk memastikan karetnya kuat.
"Itu buat mastiin karetnya kuat gak, takutnya putus, terus bungkusnya jadi ambyar gitu, nasinya nanti berantakan," ujar netizen.
Ada pula netizen yang pernah bertanya langsung kepada pelayan restoran Padang. Ia mengatakan tujuannya agar nasinya mengumpul di tengah.
Video tersebut pun sampai ditanggapi oleh pemilik restoran Padang. Lewat video TikTok @uni_muti ia mengatakan bahwa sebenarnya tidak ada tujuan khusus.
"Sebenarnya gak ada fungsinya, cuma variasi aja. rata-rata kan nasi Padang itu seninya di karet jadi ala-ala gitu lho," tuturnya.
@dimasswandana |
Simak Video "Bikin Laper: Nasi Padang Beef Brisket yang Menggugah Selera"
(raf/odi)