5 Fakta 'Chinese Restaurant Syndrome' yang Jadikan MSG Kambing Hitam

Diah Afrilian - detikFood
Kamis, 05 Okt 2023 10:30 WIB
Foto: Getty Images/mgstudyo
Jakarta -

Monosodium glutamat (MSG) dituduh sebagai penyebab penyakit melalui makanan. Ternyata asal mulanya tak terlepas dari fenomena Chinese restaurant syndrome.

Menurut kepercayaan banyak masyarakat Indonesia, MSG menjadi sumber beberapa gejala penyakit yang masuk melalui makanan. Pusing, mual, hingga tuduhan MSG membuat bodoh juga dipercaya secara masif.

Ternyata MSG telah lama menjadi kambing hitam dari beberapa gejala yang timbul setelah mengonsumsi makanan. Menurut beberapa referensi yang detikfood temukan, MSG telah menjadi kambing hitam sejak 1968.

Faktanya gejala yang timbul bukan datang dari asupan MSG di dalam makanan. Istilah Chinese restaurant syndrome digunakan untuk menyebut fenomena tersebut.

Baca juga: Makan AYCE Terlalu Lahap, Food Vlogger Disuruh Bayar Lebih Oleh Netizen

Berikut ini 5 fakta Chinese restaurant syndrome menurut beberapa sumber:

Chinese Restaurant Syndrome' yang Jadikan MSG Kambing Hitam" title="Chinese restaurant syndrome" class="p_img_zoomin" />Istilah ini muncul pertama kali pada 1968. Foto: Getty Images/mgstudyo

1. Pengertian Chinese restaurant syndrome

Istilah Chinese restaurant syndrome ternyata telah dimuat pada England Journal of Medicine pada 1968. Menurut Merriam-Webster, Chinese restaurant syndrome populer sejak beberapa orang mengalami gejala tak nyaman setelah makan di restoran China.

Riset yang dilakukan para ahli selama bertahun-tahun berusaha menemukan gejala penyakit tersebut dengan konsumsi MSG. Saat itu banyak yang mempercayai bahwa MSG selalu digunakan pada semua makanan China dan menimbulkan efek yang tidak baik.

Beberapa setelah istilah tersebut populer banyak ahli yang protes dengan penamaan Chinese Restaurant Syndrome. Dinilai terlalu rasis dan memberikan arti yang salah, akhirnya gejala ini diubah istilahnya menjadi gejala kompleks konsumsi MSG.

2. Kasus awal

Istilah Chinese restaurant syndrome pertama kali dikenalkan oleh Dr. Robert Ho Man Kwok merasakan beberapa gejala setelah makan di restoran Chinese. Setelah menyantap makanan pesanannya ia mengaku merasa mual hingga pusing dan menuduh MSG sebagai penyebabnya.

Setelah laporan tersebut banyak peneliti yang kemudian penasaran dengan efek MSG dan berusaha melihatnya secara langsung. Sayangnya para peneliti memilih melakukan penelitian pada seekor tikus.

Penelitian tersebut diprotes karena tikus memiliki perbedaan sistem pencernaan dengan manusia.

Harry Nazarudin atau akrab disapa Kang Harnaz, dalam diskusi Masak Sehat Dengan Glutamat, menjelaskan penelitian dengan membakar MSG yang dilakukan ahli juga salah kaprah karena menimbulkan zat karsinogenik.

Fakta lainnya ada di halaman berikutnya.




(dfl/odi)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork
Female Daily
Kamis, 01 Jan 1970 07:00 WIB