Dalam budaya kuliner Jepang, ada sejumlah aturan menyantap makanan khas mereka. Hal ini juga berlaku untuk bersikap di restoran Jepang. Begini aturannya.
Tiap negara memiliki budaya kuliner tersendiri yang perlu diketahui traveler maupun mereka yang menyukai makanan dari negara tersebut. Hal ini dilakukan untuk menghargai budaya kuliner tersebut.
Di Jepang, dimana makanan khasnya banyak digemari orang-orang dari negara lain, terdapat sejumlah budaya kuliner yang perlu diketahui. Salah satunya soal aturan menyantap makanan khas mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Merangkum Reader's Digest (22/8), inilah 7 aturan makan makanan Jepang yang perlu kamu ketahui:
1. Menggunakan handuk panas
Beberapa restoran Jepang menyediakan handuk panas begitu tamu datang. Handuk ini dimaksudkan agar tamu mengelap dan membersihkan tangan mereka karena nantinya mungkin bakal makan dengan tangan langsung.
Meski terasa nyaman, jangan memakai handuk panas ini untuk membersihkan wajah apalagi leher. Hal ini tidak tepat dan terlihat kurang sopan.
2. Seruput makanan hingga berbunyi
![]() |
Dalam budaya makan di Amerika, menyeruput makanan hingga berbunyi dianggap tak sopan. Namun berbeda dengan di Jepang. Melakukan hal ini justru bentuk pujian untuk chef yang telah membuatkan makanan.
Jadi jangan ragu menyeruput sup atau ramen sampai mengeluarkan bunyi saat di restoran Jepang. Suara seruputan ini justru meramaikan suasana di banyak restoran.
3. Tidak menggosok-gosokkan sumpit
Saat menerima sumpit kayu atau plastik, banyak orang spontan menggosok-gosok dan memutar sumpit tersebut, bahkan sampai berbunyi. Jangan lakukan ini saat di restoran Jepang karena dianggap sebagai bentuk penghinaan.
Melakukan hal itu seolah menandakan kamu meragukan kualitas sumpit yang diberikan. Kasarnya seperti menuduh pihak restoran memberikan sumpit berkualitas buruk untuk tamu.
4. Makan sushi dengan urutan benar
![]() |
Sushi biasanya disajikan berupa platter dengan banyak jenis di dalamnya. Dalam mencicipi sushi, ternyata ada urutannya. Menurut Jeffrey Elliot dan Robby Cook selaku penulis The Complete Guide to Sushi and Sashimi, mulai dari sushi dengan ikan yang rasanya ringan.
Biasanya sushi ini berwarna putih. Lalu ikuti dengan sushi yang rasa ikannya lebih kuat dan berminyak seperti bagian daging atau perut ikan tuna yang biasanya berwarna merah pekat.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
5. Jangan campur wasabi ke dalam soy sauce
Kebiasaan banyak orang saat makan sushi adalah menaruh wasabi di wadah soy sauce. Tak hanya itu, wasabi bahkan dicampur dan dilarutkan bersama soy sauce agar ada rasa pedas.
Faktanya hal ini kurang tepat karena wasabi seharusnya ditaruh langsung di sushi, bukan di soy sauce. Lalu saat mencelupkan sushi ke soy sauce, arahkan bagian ikan dulu yang menyentuhnya, bukan nasi. Cara ini dinilai chef sushi bakal lebih enak.
6. Sumpit tidak untuk memberikan makanan ke orang lain
![]() |
Menggunakan sumpit memang praktis, tapi jangan untuk memberikan makanan ke orang lain. Melakukan hal itu tidak disukai orang Jepang karena mengingatkan mereka akan ritual melewati tulang yang dikremasi di antara sumpit di pemakaman.
Kalau mau berbagi makanan, letakkan di piring kecil dan bagikan piring tersebut. Cara ini dipandang lebih sopan oleh orang Jepang.
7. Habiskan menu yang sudah dipesan
Banyak orang membiarkan piring bekas makan mereka dengan sedikit sisa makanan agar dianggap tidak rakus, tapi dalam budaya Jepang, kebiasaan ini malah tak disarankan. Apalagi jika kamu menyantap omakase yang dimana chef sudah memilihkan menu terbaik untuk disajikan.
Tidak menghabiskan menu yang dipesan sama saja tidak menghargai usaha chef. Hal ini dianggap sangat kasar dan membuang-buang makanan. Lebih baik pesan menu yang sudah pasti kamu tahu dapat menghabiskannya.
Simak Video "Berburu Sushi Kaki Lima Enak di Belakang Grand Indonesia"
[Gambas:Video 20detik]
(adr/odi)