Dendeng khas Minang dibedakan menjadi beberapa jenis. Setiap jenisnya memiliki perbedaan, mulai dari yang basah, kering, hingga penyajian sambalnya.
Dendeng merupakan olahan daging khas Minang yang populer di rumah makan Padang. Biasanya menu yang populer adalah dendeng balado dan dendeng batokok.
Selain dua jenis dendeng yang populer, ada juga dendeng lambok dan baracik yang tak kalah sedap. Sajian keempat jenis dendeng ini memiliki perbedaan dan ciri khas tersendiri.
Berikut 4 jenis dendeng khas Minang dan perbedaannya:
1. Dendeng Balado
Menu dendeng balado pasti mudah ditemui di rumah makan Padang. Mulai dari rumah makan yang sederhana hingga restoran terkenal.
Dendeng balado ini berarti dendeng yang diberi sambal. Sambal yang digunakan adalah sambal merah yang tak begitu pedas, tapi ada sedikit asam karena jeruk nipis.
Untuk dendengnya juga tipe yang kering. Berupa irisan daging tipis yang dibumbui ketumbar, lada, dan bawang putih, kemudian dijemur beberapa hari. Setelah daging mengering, digoreng hingga renyah.
2. Dendeng Batokok
Di beberapa rumah makan Padang, menu dendeng batokok bisa ditemukan. Nama 'batokok' ini memiliki artian dagingnya harus dipukul (tokok) hingga pipih.
Dendeng yang dipipihkan ini bertujuan agar serat daging terbuka dan membuat bumbunya lebih meresap. Dendeng yang telah dibumbui dengan bawang merah, bawang putih, kunyit, lengkuas, jahe, asam jawa, garam, dan jeruk nipis ini lalu digoreng atau dibakar.
Proses menggoreng atau membakar dendeng batokok ini menggunakan minyak kelapa agar aromanya lebih sedap. Untuk menikmati dendeng batokok ini menggunakan sambal yang disajikan terpisah atau bisa langsung disiram ke atas dendeng.
(yms/adr)