Seorang wanita diperiksa polisi lantaran diduga menyajikan jamur beracun pada mantan mertuanya. Akibatnya, sang mantan mertua dilarikan ke rumah sakit dan berakhir tewas. Begini kisahnya.
Tak semua jenis jamur aman dikonsumsi. Beberapa di antaranya sangat berbahaya, bahkan dapat menyebabkan kematian jika dikonsumsi dalam jumlah tertentu.
Terbaru, kisah soal jamur mematikan datang dari seorang wanita di Australia. Seperti diberitakan oleh Oddity Central (9/8), Erin Patterson (48) dari Leongatha mengundang orang tua mantan suaminya untuk makan siang. Kejadian ini berlangsung sekitar 2 minggu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski sudah berpisah dari sang suami, Erin menjaga syarat 'damai' yang ditetapkan pengadilan. Karenanya ia berusaha menjalin hubungan baik dengan mantan suami maupun mantan mertuanya.
Erin mengundang Gail dan Don Patterson, dua mantan mertuanya. Lalu ada tamu lain yaitu Heather, saudara perempuan Gail dan suaminya, Ian.
![]() |
Acara makan siang itu berjalan lancar, tapi beberapa jam kemudian, kedua pasangan lanjut usia itu mulai alami masalah pencernaan. Pada tengah malam, mereka merasakan gejala sangat parah hingga harus dilarikan ke rumah sakit di Melbourne.
Sayangnya beberapa hari kemudian, 3 di antara 4 orang itu meninggal dunia. Hanya satu orang yaitu Ian yang masih hidup. Namun ia kini juga berjuang untuk bertahan sambil menunggu transplantasi hati.
Anehnya, Erin Patterson, sosok yang mengundang mantan mertuanya makan siang itu, tidak menunjukkan gejala apapun. "Dia tidak menunjukkan sakit apapun, tapi kita harus tetap berpikiran terbuka sehubungan ini," kata detektif Dean Thomas yang menangani kasus ini.
Tragedi seputar jamur mematikan ini menyita perhatian warga Australia. Mereka menemukan kejanggalan dimana Erin Patterson dan anak-anaknya seperti tidak mengonsumsi menu yang sama dengan yang disajikan pada mantan mertuanya.
Mereka juga dibawa ke rumah sakit sebagai tindakan pencegahan, tapi tidak menunjukkan gejala apapun. Lalu ketika Erin ditanya mengenai dari mana jamur itu berasal, siapa yang memasak, atau makanan apa yang ia sajikan untuk tamunya, Erin tak bisa menjawab dengan jelas.
![]() |
Di sisi lain, Erin menegaskan bahwa dia juga berduka karena kehilangan mantan mertuanya. Erin mengaku mencintai mereka dan tidak pernah punya niat untuk menyakiti mereka.
"Saya tidak melakukan apa-apa. Saya mencintai mereka dan saya hancur karena mereka sudah tiada," kata Erin Patterson. Ia juga mengatakan kalau mantan mertuanya sangat baik, bahkan sudah ia anggap sebagai pengganti ibu kandungnya yang telah tiada.
Kasus ini dianggap masih belum jelas karena polisi belum bisa memastikan apakah keempat korban tewas akibat konsumsi jamur beracun atau bukan. Erin Patterson saat ini bukan tersangka, melainkan orang yang berkaitan dengan kasus.
Kematian 3 korban saat ini dianggap sebagai sesuatu yang tidak bisa dijelaskan dan tidak mencurigakan. Meski begitu, investigasi tetap berlangsung dan detektif bekerja sama dengan Departemen Kesehatan setempat.
Menariknya, terungkap bahwa mantan suami Erin, yang diduga juga diundang makan siang tetapi tidak bisa hadir, telah mengeluh di Facebook tentang masalah pencernaan yang parah tahun lalu. Ia mengatakan saat itu hampir mati. Namun, tidak ada bukti bahwa masalah perutnya terkait dengan kasus saat ini.
"Saya pingsan di rumah, kemudian koma selama 16 hari di mana saya menjalani tiga operasi darurat terutama pada usus kecil saya, ditambah operasi tambahan yang direncanakan," tulis Simon Patterson pada Mei tahun lalu. "Keluarga saya diminta untuk datang dan mengucapkan selamat tinggal kepada saya dua kali, karena saya tidak diharapkan untuk hidup," lanjut Simon.