Pengajuan tuntutan oleh pengunjung pada restoran terjadi di Wollongong, Australia. Pria bernama Nathan Anderson awalnya makan di restoran khas Timur Tengah bernama Samaras Lebanese and Mediterranean pada tahun 2017.
Saat itu Anderson menyampaikan masalah alergi makanannya. Pelayan restoran pun menyanggupi pesanan spesial permintaan Anderson. Tak ada makanan mengandung kacang, kerang, telur, hingga wijen yang bakal memicu alerginya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun pelayan restoran itu tidak menyampaikan permintaan secara detail ke bagian dapur. Ia lupa bahwa hummus, cocolan populer dalam masakan Timur Tengah, mengandung wijen dan tahini.
Pelayan ini lanjut menyajikan hummus untuk Anderson sebagai makanan pembukanya. Setelah memakan hummus, Anderson langsung merasa ada sesuatu yang aneh dari tubuhnya.
![]() |
Ia langsung pergi menuju rumah sakit untuk mendapatkan epipen, obat untuk mengurangi reaksi alergi. Namun sayangnya kurang dari 150 meter dari restoran tersebut, Anderson sudah ambruk dan meninggal dunia.
Restoran pun dituntut oleh keluarga Anderson karena kelalaian ini sampai Rp 1,5 miliar! Selama masa investigasi, pihak restoran mengaku bahwa malam itu restoran mereka sedang ramai. Pelayan tersebut juga tengah hamil dan sakit sehingga tidak fokus melayani Anderson.
Namun menurut pihak pengadilan, alasan ini tidak masuk akal. Keselamatan pelanggan yang memiliki alergi seharusnya diutamakan oleh setiap pelayan dan pemilik restoran. Pelayan yang bersangkutan pun merasa amat bersalah dengan buntut kejadian ini.
"Saya tak henti-hentinya menyesal tentang kejadian bodoh yang saya buat malam itu. Menemukan bahwa Anderson meninggal dunia, merupakan hal terburuk dan terberat yang pernah saya alami di hidup saya," ungkap pelayan tersebut.
(adr/odi)