Restoran Ini Dituntut Rp 1,5 Miliar Karena Pengunjung Meninggal Usai Makan di Sana

Restoran Ini Dituntut Rp 1,5 Miliar Karena Pengunjung Meninggal Usai Makan di Sana

Sonia Basoni - detikFood
Senin, 22 Mar 2021 14:30 WIB
Man holding hand, giving support and comfort to woman, loved one sick in hospital bed.
Foto: Getty Images/iStockphoto/kieferpix
Jakarta -

Salah satu pengunjung meninggal dunia usai makan di sebuah restoran di Australia. Keluarganya menuntut ganti rugi Rp 1,5 miliar karena kejadian ini.

Alergi makanan tidak bisa dianggap sebagai hal yang sepele. Karena alergi makanan ini bisa berakibat fatal hingga menyebabkan kematian.

Baca Juga: Ludahi Pegawai KFC, Wanita Ini Dituntut 6 Bulan Penjara

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti kasus yang dialami oleh pria bernama Nathan Anderson. Saat itu Nathan mampir ke salah satu restoran khas Timur Tengah, bernama Samaras Lebanese and Mediterranean.

Dilansir dari Ladbible (22/03), restoran ini berlokasi di kota Wollongong yang ada di Australia. Kejadiannya terjadi di tahun 2017 tapi kasusnya masih bergulir hingga sekarang.

ADVERTISEMENT
hummushummus Foto: iStock

Saat itu Nathan sempat bercanda tentang alergi makanannya. Kemudian pelayan di sana menyanggupi pesanan spesial dari Nathan, semua makanannya tidak mengandung kacang, kerang, telur hingga wijen yang bisa memicu alerginya.

Tapi pelayan ini yang kebetulan adalah putri pemilik restoran, tidak menyampaikan semua pesanan itu ke bagian dapur. Ia lupa bahwa hummus, sejenis saus cocolan khas Timur Tengah yang mengandung wijen dan tahini.

Pelayan ini lanjut menyajikan hummus untuk Anderson sebagai makanan pembukanya. Setelah memakan hummus, Anderson langsung merasa ada sesuatu yang aneh dari tubuhnya.

Ia langsung pergi menuju rumah sakit untuk mendapatkan epipen, obat untuk mengurangi reaksi alergi. Tapi sayangnya kurang dari 150 meter dari restoran tersebut, Anderson sudah ambruk dan meninggal dunia.

parasitic worm and food poisoning. anisakis. anisakiasis.parasitic worm and food poisoning. anisakis. anisakiasis. Foto: ilustrasi/thinkstock

Pihak medis langsung datang ke tempat kejadian untuk menghentikan reaksi alerginya. Tapi nyawa Anderson sudah tidak tertolong.

Selama masa investigasi, pihak restoran mengaku bahwa malam itu restoran mereka sedang ramai. Pelayan tersebut juga tengah hamil dan sakit jadinya tidak fokus melayani Anderson.

Tapi menurut pihak pengadilan, alasan ini tidak masuk akal. Keselamatan pembeli yang memiliki alergi seharusnya diutamakan oleh setiap pemilik restoran.

Haik Clifton Hoeben yang menangani kasus ini juga mempermasalahkan prosedur tentang alergi makanan di restoran tersebut. Pelayan disebut tidak memiliki pengetahuan yang tepat untuk menangani pembeli dengan alergi makanan.

Karena kejadian ini, pihak restoran dituntut untuk membayar denda sebanyak $105,000 (Rp 1,5 miliar).

Pelayan tersebut juga sudah meminta maaf atas kelalaiannya yang menyebabkan nyawa Anderson melayang.

"Saya tak henti-hentinya menyesal tentang kejadian bodoh yang saya buat malam itu. Menemukan bahwa Anderson meninggal dunia, merupakan hal terburuk dan terberat yang pernah saya alami di hidup saya," ungkap pelayan tersebut.

Baca Juga: Protes Makanannya Ada Kecoak, Pria Ini Malah Dituntut Pihak Hotel!




(sob/odi)

Hide Ads