Olahan daging berkuah santan bisa menjadi alternatif sajian daging kambing atau sapi. Ada gulai, gule, dan kari. Meskipun mirip tapi racikan bumbunya beda.
Daging kurban yang diberikan saat Idul Adha biasanya berupa daging sapi atau kambing. Kedua hidangan ini bisa diolah menjadi aneka masakan yang lezat.
Olahan daging berkuah santan menjadi menu favorit. Seperti dibuat soto kuah santan, dendeng atau sate. Hidangan berkuah santan dan bumbu rempah seperti gulai, gule ataupun kari juga jadi favorit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketiga olahan daging ini memiliki tampilan yang mirip. Namun, sebenarnya gulai, gule, dan kari memiliki racikan bumbu rempah segar dan kering yang berbeda.
Berikut perbedaan olahan gulai, gule, dan kari:
1. Gulai
![]() |
Gulai merupakan olahan daging berkuah santan yang asalnya dari Sumatera. Hidangan satu ini sangat populer di Padang dan menjadi menu wajib di restoran. Mulai dari gulai nangka hingga gulai tunjang.
Kuah gulai memiliki tekstur yang kental dengan warna kuning cenderung kemerahan. Bumbu gulai ini juga terasa lebih kuat. Racikan rempahnya berupa rempah segar dan kering. Ada kunyit, lengkuas, jahe, serai dan daun kunyit serta asam kandis atau gelugur. Sementara rempah keringnya berupa jinten, lada, kapulaga, pala dan kayu manis.
Gulai yang kemerahan memakai tambahan cabe segar dan cabe bubuk. Umumnya untuk gulai daging sapi, kambing dan jeroan. Sementara yang kuning, umumnya untuk ikan dan seafood memakai banyak kunyit.
2. Gule
![]() |
Banyak orang beranggapan kalau gulai dan gule adalah hidangan yang sama. Padahal, gulai dan gule ini sangat berbeda. Gulai berasal dari Sumatera, sedangkan gule dari Jawa Tengah.
Racikan bumbu gule berbeda dengan gulai. Rempah0rempahnya lebih sederhana. Ada sate bumbu yang memberi araoma khas gule yaitu cabe Jawa. Rempah kering ini sering dipakai dalam racikan jamu Jawa.
Aromanya wangi semerbak yang membuat gule Jawa jadi unik sekaligus menghangatkan badan. Cabe jawa bisa dibeli penjual bumbu tradisional. Umumnya daging atau jeroan kambing diolah jadi gule. Namun, ada juga gule daging sapi.
Kuah gule memakai santan encer dengan warna kuning kecokelatan dengan paduan rasa gurih, manis, agak pedas. Bumbu rempahnya tidak terlalu pekat sehingga enak dimakan dengan nasi putih.
3. Kari
![]() |
Daging kurban juga bisa diolah menjadi kari. Hidangan daging berkuah santan ini juga memiliki rasa yang sedap. Kuahnya cukup kental dengan rasa rempah yang nampol di lidah.
Kari merupakan adaptasi dari kuliner India. Karena itu populer di Sumatra terutama bagian Utara. Seperti di Aceh dan Medan. Racikan bumbu rempah kering dan segarnya lebih ringan dari kari India sehingga rasanya tak terlalu pekat.
Kari diolah dengan bumbu rempah yang komplet, seperti kunyit, kayu manis, kapulaga, lada, ketumbar, jinten, hingga cengkeh. Selain itu, ditambahkan daun kari yang membuat aromanya makin sedap.
Sajian kari kambng umumnya disajikan dengan roti jala atau prata. Kuah rempah dan santan yang pekat gurih pedas enak dimakan hangat.