Niat beli durian online karena tergiur harganya yang murah, nasib wanita ini berujung sial. Tabungannya terkuras habis hingga ratusan juta rupiah akibat tertipu.
Penipuan bisa terjadi di mana saja dan kapan saja, bahkan lewat situs durian online yang tampak tak mencurigakan. Kejadian malang ini menimpa seorang wanita asal Singapura bernama Xu. Ia tertipu hingga SGD 53.780 (Rp 596 juta) saat akan membeli durian di situs online.
Melansir SAYS (13/05), wanita berusia 50 tahun ini awalnya melihat iklan durian di Facebook. Saat itu ia tergiur membeli durian Musang King dengan harga SGD 6 (Rp 66.527) yang terbilang sangat murah.
Dia lalu menghubungi penjual dan langsung memesan untuk keluarganya."Penjualnya membalas dan bilang bahwa perusahaan mereka tengah mengadakan promosi untuk durian Musang King dengan harga murah. Sementara durian D24 dijual dengan harga SGD 3 (Rp 33.000) per kilogramnya," ungkap Xu.
Setelah mengisi alamat dan detail pengiriman ke penjual, sang penjual lalu menginformasikan Xu bahwa akan ada pegawai mereka yang menghubungi perihal pesanan duriannya.
Tapi anehnya, pegawai ini memiliki logat bahasa seperti orang Malaysia. Xu yang tidak curiga tetap melanjutkan proses pembayaran dengan mengisi aplikasi bernama E2 Mall. Aplikasi itu meminta detail data personal termasuk informasi akun banknya.
Karena aplikasi sempat eror, Xu memasukannya berkali-kali. Tapi pegawai itu mengabarkan pembayarannya tak berhasil dan menyuruhnya ke bank. Tak lama dia melakukan transaksi lainnya untuk membeli makanan, Xu terkejut karena ada penarikan uang sejumlah SGD 53.780 (Rp 596 juta).
"Saya menemukan bahwa ada dua transaksi aneh di mutasi rekening saya. Pertama transfer uang berjumlah SGD 27.549 (Rp 305 jt), dan transfer kedua sejumlah SGD 26.231 (Rp Rp 290 jt). Ini adalah tabungan hidup saya," pungkas Xu.
Karena kasus penipuan ini, Xu langsung melaporkannya ke polisi dan memberitahu pihak bank. Sampai sekarang kasusnya masih bergulir dan pelaku penipuan belum berhasil ditangkap.
Simak Video "Video: Kok Bisa Vietnam Jadi Raja Durian Baru?"
(sob/adr)