Tak sekadar mencari keuntungan, pemilik usaha ayam penyet ini juga mencari keberkahan. Ia tidak ingin tamu-tamu restorannya pulang jika belum makan sampai puas dan kenyang.
Restoran Ayam Cabe Cobek di Muar, Johor, Malaysia ini jadi sorotan karena konsepnya yang unik. Mengutip mStar (18/3), pemiliknya yang bernama Naufal Antyezem (29) memperkenalkan konsep 'belum kenyang, jangan balik'.
"Maksudnya kalau mereka (tamu) mau tambah nasi, sambal, sup, dan minum, semuanya gratis. Boleh datang ke counter dan kami akan tambahkan," kata Naufal. Di restorannya, ia menawarkan ayam penyet sebagai menu andalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain ayam penyet, ia juga menawarkan ikan lele dan tilapia penyet. Tak ketinggalan nasi goreng Jakarta. "Mengapa ayam penyet? Karena saya suka ayam penyet sejak dulu," kata Naufal.
![]() |
Restorannya yang berada di wilayah perkantoran juga menjadi alasan tambahan bagi Naufal menerapkan konsep makan sepuasnya. Ia mengatakan banyak pegawai mencari makanan terjangkau dengan porsi memuaskan.
Konsep ini rupanya disambut positif. Jumlah tamu restoran pun mengalami peningkatan dari hari ke hari. "Promosinya dari mulut ke mulut. Awalnya hanya 1 pegawai yang datang, besoknya satu kantor pun mampir ke sini," ujar Naufal.
Untuk promosi di media sosial sendiri, Naufal mengakui ada hambatan karena lokasi restorannya tidak dekat dari pusat kota. "Mereka mungkin baru akan datang di akhir pekan atau ketika ada perayaan," lanjutnya.
Naufal berujar, kepuasan pelanggan adalah hal utama. "Ada tamu tanya saya, bagaimana saya bisa untung karena menerapkan konsep ini. Saya lalu bilang dalam bisnis saya, keuntungan adalah hal terakhir yang saya perhatikan," ujarnya.
Naufal lebih fokus pada kepuasan pelanggan, pelayanan restoran, dan kualitas makanan yang disajikan. "Tamu pun tidak akan tambah nasi sampai sangat banyak. Perut manusia juga ada batasnya," kata Naufal.
![]() |
Menu di restorannya juga menyesuaikan konsep Menu Rahmah yang dianjurkan pihak Kerajaan Malaysia. "Menu Rahmah adalah rencana yang disponsori pemerintah untuk menyediakan makanan lengkap yang terdiri dari nasi, lauk pauk, sayur dan minuman untuk kelompok berpenghasilan rendah."
Untuk pilihan menunya berupa nasi lemak dan ayam goreng. Meski begitu, Naufal juga berhati-hati dalam menawarkan menu ini untuk memikirkan keberlangsungannya agar tidak membuat restoran merugi dalam jangka panjang.
"Menu Rahmah akan lebih bermanfaat jika kita kurangi porsinya. Perlu kita ingat, Menu Rahmah ini bukan paksaan, kalau merasa bisa ya lanjutkan, kalau tidak ya jangan," kata Naufal menegaskan.
(adr/odi)