Di saat banyak warung makan yang menaikkan harga, warung ini masih konsisten. Dari dulu sampai sekarang, mereka menjual nasi lemak dengan harga Rp 15 ribu karena alasan ini.
Inflasi yang terjadi membuat banyak warung makan memutuskan untuk menaikkan harga menu-menu makanan mereka. Ini juga dilakukan dengan tujuan agar mereka bisa mempertahankan bisnis kulinernya.
Di tengah banyaknya kejadian protes yang dilakukan pelanggan karena harga makanan yang meningkat, ada sebuah warung di Singapura yang justru tetap konsisten dengan harga menu makanan yang mereka jual.
Warung makan ini mulai disorot saat ada seorang mantan Perdana Menteri Singapura, Amrin Amin yang baru-baru ini mengunggah sebuah video di akun TikToknya @amrinsg. Dalam video tersebut, ia pun terlihat sedang berkunjung ke salah satu gerai nasi lemak bernama Kedai Makan Muhajirin yang terletak di Toa Payoh, Singapura, lapor mothership.sg (06/02).
Warung nasi lemak ini menjual aneka masakan Melayu seperti nasi lemak, mie rebus, lontong, mie tom yum, sampai mie siam. Namun hal yang menarik perhatian di sini yaitu nasi lemaknya yang dijual dengan harga murah.
Pasalnya, selama 36 tahun berdiri, nasi lemak itu tetap dijual dengan harga konsisten sebesar S$1 atau sekitar Rp 15 ribuan. Sajian nasi lemaknya memang sangat sederhana, terdiri dari nasi, teri ikan kacang, sambal, mentimun, dan dilengkapi dengan telur goreng di atasnya.
![]() |
Meskipun sederhana, hidangan nasi lemak ini tetap bisa menjadi pilihan makan yang tepat bagi sebagian orang. Saat berkunjung ke warung tersebut, Amrin Amin bertanya ke penjualnya terkait alasan mengapa masih mempertahankan harga yang murah itu.
Rupanya, pemilik warung yang bernama Enric Tahir itu mengungkap jika menghasilkan uang bukan lagi jadi prioritas. Pemiliknya, Enric lebih memilih untuk kaya dalam kebajikan daripada kaya dalam hal material.
"Saya lebih memilih untuk menjadi kaya dalam hal kebajikan daripada menjadi kaya dalam hal material," ujarnya kepada Amrin.
![]() |
Pada unggahan di akun Facebooknya, Amrin juga menambahkan alasan mulia di balik warung itu yang tetap mempertahankan harga terjangkau. Pemilik warung nasi lemak ini punya tujuan ingin memberikan bantuan kepada penduduk yang berada di daerah tersebut karena sebagian dari mereka memang kurang berkecukupan.
"Ini semua tentang berbuat baik kepada penduduk sekitar yang tinggal di daerah ini. Sebagian dari mereka kurang berkecukupan," ucap Enric Tahir.
Sementara nasi lemak murah ini hanya terdiri dari lauk sederhana, pelanggan juga bisa menambahkan beberapa lauk lain. Menurut seorang foodie Singapore, pelanggan bisa menambah lauk seperti ikan goreng atau ayam yang harganya dibanderol mulai dari S$0.50 atau (Rp 5.000).
Karenanya sekalipun pelanggan menambah lauk ikan goreng atau ayam goreng, nasi lemak ini masih terjangkau. Totalnya mungkin hanya berkisar S$2.20 (Rp 25 ribuan).
Dengan alasan tersebut, banyak netizen yang memberi pujian. Seorang netizen berkomentar, "Sulit dipercaya. Ini seperti pekerjaan sosial. Mereka sangat baik...benar-benar menginspirasi."
Adapun netizen yang mengungkap jika mereka datang ke warung ini, mereka akan membayar lebih.
"Saya akan membayar pak cik 4 dollar daripada 1 dollar. Pria tua sulit mendapatkan penghasilan. Saya hanya ingin membantu bisnisnya," ucap netizen itu.
Sementara ada juga netizen yang khawatir dengan bisnis warung itu. Pasalnya, penjual ini dianggap tidak akan bertahan jika terus-terusan menjual dengan harga S$1 saja.
"Mungkin S$1 untuk pelanggan langganan dan mereka yang membutuhkan. Kami semua tahu jika membayar S$1 sangat tidak adil baginya, dan kami juga berbicara mengenai keuntungan yang didapatkan. Tidak yakin warungnya akan tetap berjalan seperti ini. Dia juga punya keluarga yang harus diberi makan," komentar netizen itu.
Simak Video "Bikin Laper: Lahap Makan Nasi Lemak dengan Aneka Lauk"
[Gambas:Video 20detik]
(aqr/adr)