Profesi Dimsum Chef Sangat Menarik, Ini Tantangannya!

Menjadi dimsum chef butuh keahlian khusus yang ditempa dengan pengalaman panjang. Chef spesialis masakan Kanton dari The Chinese National mengungkap soal profesi ini.

Hidangan China begitu beragam sehingga kerap ada spesialisasi untuk membuat jenis makanan tertentu. Salah satunya dimsum dimana biasanya ada chef yang khusus mengolah kudapan manis gurih berukuran mungil ini.

Menjadi dimsum chef tak semudah membalikkan telapak tangan. Ditemui detikfood (16/3), Executive Chinese Chef Kong Fook Sin dari restoran The Chinese National di Swissôtel Jakarta PIK Avenue mengungkap hal menarik di balik profesi ini.

Executive Chinese Chef Kong Fook Sin dari restoran The Chinese National di Swissôtel Jakarta PIK Avenue menunjukkan sedikit proses pembuatan dimsum. Foto: Andi Annisa DR/detikfood

Chef Sin menegaskan dirinya bukan dimsum chef, melainkan chef masakan Kanton. Namun sebagai head chef, ia mengerti prinsip-prinsip dasar membuat dimsum.

"Saya lebih banyak di dapur Cantonese food secara umum, tapi dimsum juga ada tim khusus. Cantonese food itu di dalamnya memang ada tim kitchen, BBQ, dan dimsum," ujarnya.

Chef Sin akan berkolaborasi bersama dimsum chef di The Chinese National yaitu Chef Low Kok Leong untuk membuat kreasi dimsum baru. "Biasanya kita kalau ada ide, komunikasi dengan dimsum chef, modifikasi menu, menunya mau kayak gimana," kata chef yang pernah bekerja di Hong Kong ini.

Menurutnya, dalam budaya dapur restoran China yang dirasakannya, untuk menjadi dimsum chef tidak ada pendidikan formal. "Waktu masuk dapur, memang dia sudah di bagian dimsum terus (sehingga terampil membuat dimsum hingga menjadi dimsum chef)," ujarnya.

Menurut pengalamannya, pendidikan menjadi dimsum chef sejatinya melalui pengalaman panjang membuat dimsum. Foto: Andi Annisa DR/detikfood

Ia melanjutkan, "Di Cantonese food tak ada sekolah, kalau Western seperti masakan Prancis, Italia, ada, tapi kalau Cantonese tidak ada. Sekarang sudah ada mungkin ya semenjak tahun 2000 ke atas, tapi kalau dulu kita tidak ada sekolah. Berdasarkan penempatan posisi saja," katanya.

Mengenai pembuatan dimsum, menurut chef Sin, tantangan terbesar ada pada proses membuat kulit dimsum dan membentuknya. "Kayak hakau, saat makan di restoran mungkin kita merasa kulitnya terlalu tebal, nah itu chefnya kurang tekan kulitnya hingga tipis," ujarnya.

Hakau idealnya dibungkus kulit yang tak terlalu tebal maupun tipis. Kulitnya pun idealnya kenyal dan tak mudah robek.

Chef Sin menyiapkan dimsum siew mai topping foie gras. Foto: Andi Annisa DR/detikfood

Lalu untuk membuat dimsum bentuk angsa atau karakter lain, diperlukan keahlian khusus. Chef Sin mengatakan ia paham membuatnya, namun jika tidak terlatih setiap hari membuatnya seperti dimsum chef, maka ada kemungkinan bentuknya juga kurang rapi.

"Untuk dimsum goreng seperti wonton atau lumpia itu lebih mudah. Karena kan tinggal bungkus saja dengan kulit," tutup chef Sin.