Gegara pesan makanan dalam jumlah yang sangat banyak, wanita ini dibenci pekerja gerai burger. Ia menerima surat yang menghina dirinya pada kantong makanannya.
Ketika tidak memiliki waktu memasak, membeli makanan menjadi alternatif yang paling membantu. Terutama saat berencana mengadakan pesta dan menyambut banyak orang.
Pelanggan yang membeli makanan dalam jumlah besar ini tentu akan sangat menguntungkan tempat makan yang dituju. Sudah sewajarnya juga pekerja tempat makan melayani para pelanggan dengan ramah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tetapi berbeda dengan pekerja yang bekerja di restoran burger ini. Kedatangan seorang wanita dengan pesanan yang banyak, ia justru tak terima dan menghina pelanggan tersebut.
![]() |
Mengutip News (28/2) seorang wanita asal Perth, Australia menyambangi gerai bernama Hungry Jack yang ada di dekat kediamannya. Ia membeli beberapa makanan untuk dibawa pulang dan dinikmati bersama keluarganya.
Fran Lawrence, selaku pelanggan Hungry Jack, mengatakan bahwa ia menemukan sepucuk surat dalam kantong makanannya. Dalam surat tersebut berisi hinaan yang ditujukan untuk dirinya karena membeli makanan terlalu banyak.
Lawrence membagikan penemuan surat tersebut melalui akun Twitternya. "Ini bukan penampakan yang baik @HungryJacksAU. Tampaknya pekerja di gerai Claremont tidak suka mendapatkan pesanan yang banyak," tulis keterangan Lawrence.
Dalam surat tersebut tertulis pesan:
Pesanan yang sangat banyak ini benar-benar membuat tidak nyaman. Silahkan lain kali pergi saja ke tempat yang lain.
![]() |
Cuitan yang disampaikan Lawrence ini mendapat perhatian dari netizen. Banyak netizen yang tidak terima atas perlakuan seorang pekerja gerai yang kasar terhadap pelanggan.
"Aku juga pernah mengalami hal serupa. Aku memesan dua bacon dan datang dalam keadaan yang menjijikan. Harganya sekitar Rp 105.000," tuli salah satu netizen.
"Aku bisa mengerti posisi pekerja gerai. Mereka harus bekerja dengan pesanan tersebut dan mengurus dirinya sendiri juga," lanjut netizen lain.
Sementara itu pihak Hungry Jack Perth juga berusaha menghubungi Lawrence. Mereka menyampaikan permintaan maafnya dan berjanji akan melakukan investigasi atas kejadian tersebut.
(dfl/odi)