Bubur ayam legendaris di Jakarta ini layak dicoba foodies. Racikannya sudah ditawarkan sejak puluhan tahun lalu dan masih eksis sampai sekarang.
Banyak penjual bubur ayam di Jakarta tergolong legendaris karena sudah berjualan selama puluhan tahun. Mereka mempertahankan resep yang sama dari tahun ke tahun untuk memenuhi selera pelanggan setianya.
Lokasinya tersebar di Jakarta Pusat dan Barat. Tiap penjual bubur ini punya keistimewaan tersendiri, baik dari cita rasa bubur yang disajikan, topping, atau pelengkapnya.
Penasaran mencoba? Berikut 7 bubur ayam legendaris di Jakarta yang sayang dilewatkan:
1. Bubur Ayam Jadul The Legend
Di kawasan Palmerah Barat, ada bubur ayam kampung legendaris yang terkenal dengan nama Bubur Ayam Jadul The Legend. Usaha bubur ayam ini dirintis oleh Mang Tatang sejak tahun 1970an. Kini sudah di tangan generasi kedua, Pak Afif yang merupakan mantan pegawainya.
Racikan bubur ayam di sini viral karena topping suwiran ayamnya 'segunung'. Ayam yang dipakai merupakan ayam kampung dengan rasa gurih enak. Kedai bubur yang buka mulai pukul 17.30 sore ini bisa habiskan 20 liter beras sehari. Harga per porsi buburnya Rp 25 ribu untuk setengah porsi dan Rp 35 ribu untuk satu porsi.
2. Bubur Ayam Cikini H.R. Suleman
Bubur ayam legendaris selanjutnya ada di kawasan Cikini, tepatnya di Jalan Cisadane Nomor 121. Kedainya buka sejak pagi hingga malam hari sehingga bisa jadi tujuan sarapan ataupun makan malam.
Namanya Bubur Ayam Cikini H.R. Suleman yang juga dikenal dengan sebutan Burcik. Racikan bubur ayam gaya China di sini sudah ada sejak tahun 1960-an. Buburnya dimasak dengan kaldu ayam kampung sehingga terasa gurih alami. Untuk toppingnya juga berupa suwiran ayam kampung, tongcai, emping, dan bisa tambah kuning telur. Harga bubur plus telur sekitar Rp 29 ribu.
3. Bubur Landmark
Terkenal di kalangan pegawai kantoran di Sudirman, inilah Bubur Landmark yang dijajakan dengan gerobak di Jl. Jenderal Sudirman No.KAV54. Bubur ini dijual mulai pukul 05.30 pagi dan tak jarang pukul 07.00 sudah ludes terjual.
Alimin, penjual Bubur Landmark mengatakan usaha bubur ayam ini sudah ada sejak 1987. Harga seporsinya sekitar Rp 15 ribu dengan ciri khas bubur dibungkus kertas nasi. Bubur lalu diberi topping royal seperti kacang goreng, irisan cakue, emping, kerupuk, suwiran daging ayam, kecap manis, dan sambal merah.
4. Bubur Ayam H. Jewo
Tak kalah legendaris, Bubur Ayam H. Jewo yang kini ada di kawasan Masjid Cut Meutia sudah ada sejak tahun 1980an. Sebelum di lokasi sekarang, bubur ini dijajakan di Jalan Tanjung, Menteng.
Bubur ayam di sini sudah banyak dicoba orang terkenal, termasuk politisi dan artis. Harganya sekitar Rp 20 ribu dengan topping suwiran ayam kampung yang empuk. Ciri khas lain, bubur di sini tidak disajikan bersama kuah kaldu karena sudah terasa gurih.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
Simak Video "Bubur Ayam Oriental H. Furoda dengan Aneka Topping Menggoda"
(adr/odi)