Sebuah restoran di Singapura telah membuat banyak pelanggan bingung. Pasalnya mereka menyebutkan 'No Pork No Lard' namun masih sediakan pilihan daging babi.
Banyak restoran yang mengklaim jika mereka tidak menggunakan daging babi dan minyak babi pada menunya atau biasa tertulis 'No Pork No Lard'. Namun jika restoran itu belum mendapatkan sertifikasi halal, tampaknya pelanggan muslim masih perlu berhati-hati.
Ada sebagian restoran yang mengklaim hal tersebut dan benar-benar terjamin kehalalannya. Tetapi tidak menutup kemungkinan restoran lain mengklaim hal sama namun masih belum terjamin kehalalannya karena menggunakan bahan haram lain.
Hal seperti ini tampaknya harus diperhatikan secara lebih detail oleh para pelanggan muslim. Ini karena belum lama ada restoran yang membuat heboh lantaran mengklaim label 'No Pork No Lard', tetapi pada salah satu menunya masih ada pilihan daging babi.
Melansir Coconut Singapore (23/02), sebuah restoran di Singapura menimbulkan perdebatan netizen atas lambang 'No Pork No Lard' yang mereka tulis di menunya. Hal ini diketahui setelah seorang pengguna TikTok menyadarinya.
Melalui unggahan TikTok di akun @lunangyuyen.hb, pelanggan bernama Luna makan di restoran otentik peranakan bernama Tingkat PeraMakan yang terletak di PLG Mall, Singapura. Klip awal menunjukkan menu di restoran yang bertuliskan 'No Pork No Lard' dengan Luna yang memberi keterangan jika dirinya hampir dibohongi.
Luna kemudian menunjukkan menu-menu makanan yang restoran itu tawarkan seperti sup bakwan, tahu, telur dadar, sambal cumi, dan olahan daging-dagingan. Tetapi ada hal mengganjal yang ditemukan pada menu dagingnya.
Jika dilihat pada klip video, pilihan menu dagingnya bukan hanya ayam dan daging sapi, melainkan juga daging babi. Lantas menu tersebut pun membuat pelanggan menganggap jika dirinya hampir saja dibohongi.
"Kami hampir saja dibohongi," tulisnya pada video.
Video ini sebenarnya ia unggah untuk memberi peringatan kepada pelanggan muslim lain agar berhati-hati jika ingin makan di restoran tersebut. Namun unggahan yang telah ditonton oleh 15 ribu orang itu justru mendapat komentar tak mengenakan dari para netizen.
Beberapa netizen menanggapi jika maksud dari restoran itu sebenarnya 'No Pork Lard' atau tidak menggunakan lemak babi saja. Sementara masih memungkinkan restoran untuk menjual daging babi.
Seorang netizen berkomentar, "Saya tidak melihat hal ini sebagai sesuatu yang salah. Tanda 'No Pork Lard' bukan berarti mereka tidak menjual daging babi. Jadi apa poin pentingnya dari video ini? tidak mampu membedakan?"
Netizen lain juga ikut berkomentar, "Itu tertulis no pork lard berarti mereka tidak menggunakan lemak babi saat memasak makanan. Itu bukan berarti mereka tidak menyajikan daging babi juga...seharusnya lihat lambang halal aja..."
"Itu hanya menyebutkan no pork lad (tidak pakai lemak babi), kamu tidak mengerti bahasa Inggris?" kata netizen.
"Tidak ada yang salah. Mereka hanya menyebutkan tidak pakai lemak babi bukannya tidak menggunakan daging babi," ucap netizen lain.
Sementara ada juga netizen yang menganggap jika lambang klaim tersebut memang bisa menyesatkan karena ditulis dengan kurang jelas.
"Jelas ini bisa menimbulkan kesesatan. Tindakan lebih lanjut harus dilakukan," ucapnya.
Menurut Majelis Ulama Indonesia (MUI), makanan halal diartikan sebagai produk yang dibuat menggunakan bahan halal dan memenuhi syarat thayib di fasilitas yang tidak terkontaminasi barang haram atau najis.
Arti halal sendiri lebih dari sekadar menghindari daging babi atau lemak babi. Karena makanan halal perlu ditinjau dari beberapa aspek mulai dari zat dan kandungannya, cara memperolehnya, dan cara pengolahannya. Oleh karena itu, masalah seperti ini sebenarnya tergantung kepercayaan masing-masing individu.
Melanjutkan komentar netizen, keesokan harinya Luna kembali ke restoran tersebut dan melihat jika mereka sudah menghilangkan lambang 'No Pork No Lard' .
Mengetahui hal ini, Luna pun semakin mencurigai restoran. Menurutnya kalau hal ini bukan menjadi masalah mengapa restoran itu harus menghilangkan lambangnya.
"Jika tidak ada masalah terkait hal ini, kenapa mereka harus menghilangkannya? Setidaknya lambang itu memang membuat orang terkecoh," jelasnya di video lanjutan.
Simak Video "Video: Yang Harus Dilakukan Kalau Nggak Sengaja Makan Makanan Haram"
(aqr/aqr)