Seorang pria tidak menyangka jika tujuannya makan di McDonald's bisa berubah menjadi pengalaman buruk. Pasalnya pria ini disuruh bayar Rp 1,8 juta karena makan terlalu lama.
Restoran cepat saji seperti McDonald's memang sering menjadi tempat tujuan banyak orang untuk menikmati makanannya. Bukan sekadar makan, namun beberapa orang juga menjadikan McDonald's sebagai tempat untuk bertemu dengan keluarga maupun tempat untuk bersantai.
Sama seperti tujuan beberapa orang, pria ini juga menjadikan McDonald's sebagai tempatnya menunggu bertemu dengan sang kakak. Melansir mirror.co.uk (22/01), pelanggan pria bernama Shapour Meftah itu menunggu kakaknya di dalam parkiran mobil McDonald's yang berada di daerah Newmarket, Cambridge, Inggris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, pria ini sempat membeli beberapa menu makanan di McD yang dinikmatinya di dalam mobil. Tidak diketahui menu-menu yang dipesan olehnya tetapi harga makanan yang ia beli di McDonald's tidak seberapa. Namun ia dibuat terkejut setelah ada tagihan lain yang ia dapatkan beberapa hari setelahnya.
Shapour Meftah mengungkap jika ia mendapat penalti melalui kotak suratnya yang mengklaim bahwa Shapour telah melampaui alokasi 90 menit untuk pelanggan McDonald's di tempat parkir. Dalam surat tersebut, Shapour telah didenda sebesar Β£100 atau sekitar Rp 1,8 juta yang harus dibayar secepatnya.
Mengetahui hal ini, Shapour terkejut sekaligus marah. Pasalnya di gerai McDonald's yang ia kunjungi tidak ada plang pemberitahuan yang mengharuskan seseorang hanya boleh makan selama 90 menit saja lalu pergi.
![]() |
"Tidak ada tanda apapun di dalam McDonald's yang mengatakan kamu punya waktu 90 menit untuk duduk, makan, dan pergi. Kamu tidak mau terburu-buru dalam menikmati makanan dan kami juga pesan makanan cukup banyak," ucap pria itu.
Setelah mendapat surat pemberitahuan ini, Shapour pun kembali ke gerai McD itu untuk menanyakan hal yang mungkin bisa mereka bantu. Sayangnya tidak ada yang bisa dilakukan oleh pihak McDonald's.
![]() |
Salah satu perwakilan dari UK Parking Control menjelaskan jika mereka punya aturan parkir dalam sejumlah restoran. Ada batas waktu yang ditentukan untuk memastikan tempat parkir bisa memadai semua pelanggan.
Meskipun sudah ada penjelasan tersebut, Shapour Meftah tetap ingin UK Parking Control untuk mencabut pemberitahuan pinalti ini. Tetapi masing-masing kasus keputusannya akan sesuai dengan perusahaan pengatur parkir itu. Sampai saat ini belum ada berita kelanjutan yang diungkap dari kasus ini.
(aqr/adr)