Wine memiliki sejarah panjang. Buktinya ada penemuan botol wine yang sudah berusia 1.700 tahun! Sampai sekarang botol wine itu masih utuh dan ada sedikit cairan di dalamnya.
Mengunjungi Historical Museum of the Palatinate di Speyer, Jerman, kamu bisa melihat berbagai peninggalan sejarah yang memiliki cerita menarik. Salah satunya botol wine yang diduga sebagai botol berisi wine tertua di dunia.
Mengutip Food & Wine (18/1), "Speyer wine bottle" menjadi benda yang paling menarik perhatian pengunjung. Pihak museum mencantumkan tanggal penemuan botol itu sekitar tahun 325 Masehi.
Botol wine ini ditemukan di dalam makam sepasang orang Romawi yang meninggal pada abad ke-4. Di makam dekat Speyer itu ditemukan lebih dari selusin botol berisi minuman keras yang ikut dikubur bersama mereka.
Kuburan pasangan Romawi tersebut ditemukan pada 1867. Kondisinya tidak seperti botol minuman keras lain yang ikut dikubur dalam keadaan sudah dibuka, tetapi botol wine ini masih tertutup rapat dan utuh.
![]() |
Menurut keterangan dari pihak museum, orang Romawi kuno "membumbui dan memaniskan rasa wine mereka dengan ragam rempah dan madu". Mereka juga menuangkan minyak zaitun ke dalam botol wine untuk mencegah udara masuk.
Kini di dalam botol wine berusia 1.700 tahun itu tak seluruhnya berupa cairan lagi, tapi ada lapisan mirip lilin yang padat dan berwarna putih. Tahun 2011, The Local menginformasikan kalau botol wine ini sudah disimpan di tempat yang sama di museum selama lebih dari 100 tahun.
Kepala koleksi museum, Ludger Tekampe, mengatakan dia adalah satu-satunya pegawai yang pernah menangani botol tersebut. Tekampe mengakui bahwa "aneh" untuk menyentuhnya.
Ia pun mengatakan tak ada yang benar-benar tahu mengenai hal yang bakal terjadi jika tutup botol wine dibuka. "Kami tidak yakin apakah itu bisa menahan guncangan (dari) udara. Wine ini masih ada cairannya, dan ada beberapa pihak meyakini kalau seharusnya botol wine ini diteliti, tapi kami tidak yakin," ujarnya.
![]() |
Lalu apakah cairan wine itu bisa diminum jika seseorang ingin mencobanya? Menurut Futurisme, sebagian besar yang kini dapat dilihat dalam botol wine adalah lapisan yang mengeras. Cairan apapun yang tersisa bukan wine lagi karena kandungan alkoholnya sudah bilang.
Tetapi menurut pakar wine, Monika Christmann, minum 1 hingga 2 tegukan cairan yang tersisa mungkin tidak mengapa, tetapi tidak akan terasa nikmat.
Pihak museum juga mengungkap kalau rasa wine ini mungkin seperti rasa permen karet yang sudah kehilangan rasanya. Rasanya memang bukan yang tidak enak, tapi tak berkesan dan bukan sesuatu yang istimewa.
Jika sedang di Speyer, Jerman dan mau melihat penampakan botol wine tertua di dunia ini, kamu bisa mampir ke museum wine di Historical Museum of the Palatinate. Tak perlu mengeluarkan budget, masuk ke museum ini gratis.
Simak Video "Ide Awal Munculnya Taman Piknik di Museum Satria Mandala"
[Gambas:Video 20detik]
(adr/odi)