Sempat Terpuruk, Mantan Akuntan Ini Kini Sukses Jualan Kue di Kaki Lima

Berprofesi sebagai seorang akuntan, wanita ini pilih alih profesi. Setelah terpuruk, ia menjual kue di kaki lima hingga meraih sukses sekarang.

Memiliki karir yang cemerlang tidak selalu membuat seseorang betah menjalani pekerjaannya. Banyak orang yang menantang dirinya sendiri untuk keluar dari zona nyamannya.

Beberapa pekerjaan memang tampak tak membutuhkan tenaga yang banyak tetapi menguras pikiran. Salah satu seperti yang diakui oleh seorang mantan akuntan ini.

Seorang wanita yang bekerja sebagai senior akuntan di salah satu kantor di Singapura, justru memutuskan untuk mengundurkan diri dan memulai profesi barunya. Mengelola sebuah kedai kaki lima, pekerjaannya ini diakui sempat membuatnya kelelahan dan hampir menyesal.

Baca juga: Zonk! Beli Kue Durian Seharga Rp 1,1 Juta, Pelanggan Ini Kecewa Berat

Mantan akuntan ini nekat membuka kedai kue apam balik. Foto: World of Buzz

Mengutip World of Buzz (5/1) wanita bernama Li Yihua sebelumnya adalah wanita yang bekerja sebagai seorang akuntan selama 7 tahun. Tetapi ia merasa tak nyaman dengan profesinya karena memberikan banyak tekanan mental.

Akhirnya Li memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya dan menyewa sebuah kedai kaki lima kecil untuk berjualan kue apam balik. Li mengikuti pelatihan yang diberikan oleh pemerintah untuk mengembangkan para pebisnis kaki lima terutama dalam membuat kue apam balik.

"Saat aku mengawali pekerjaan ini, tubuhku tidak sanggup menahan hawa panas dari kompor hingga aku hampir pingsan dua kali. Inilah saat aku mengerti bahwa menjadi seorang pedagang bukan hal yang mudah seperti yang orang pikirkan," kata Li.

Tetapi Li menyebutkan bahwa pekerjaan ini membuat pikirannya lebih ringan karena setelah menutup kedai ia bisa benar-benar beristirahat di rumah. Tidak seperti ketika dirinya menjadi akuntan yang harus lembur dan selalu terpikirkan kewajibannya.

Sempat terpuruk, dirinya kini sukses membuat kedainya populer. Foto: World of Buzz

Li mengaku lebih nyaman menjalani profesinya sebagai penjual kue karena bisa mengatur waktu kerjanya sesuai dengan keinginannya. Setelah berhasil menjalankan kedai selama lebih dari satu tahun, Li akhirnya memutuskan untuk menutup kedai pada hari Sabtu.

Walaupun sudah berjalan lebih dari satu tahun tetapi tantangan yang dihadapi oleh Li masih terasa keras. "Aku bahkan sempat merasa ingin menutup kedai ini saja tetapi ketika ada pelanggan yang kembali dan mengatakan menyukai masakanku, aku jadi lebih bersemangat," kata Li.

Apresiasi yang diberikan oleh pelanggannya ini membuat Li mengalahkan rasa lelahnya sendiri. Kepuasan para pelanggan membuat Li lebih bersemangat untuk berangkat pukul 5 pagi dari rumahnya menuju kedai yang berada di Toa Payoh Lane 4, Singapura.

Ia yang sempat merasa terpuruk dan ingin menyerah kini justru berhasil membuat kedainya lebih populer. Ia merasa dirinya lebih bermanfaat untuk orang sekitar ketika bekerja sebagai penjual kue pada sebuah kedai kaki lima dibandingkan ketika bekerja di kantor.