5 Rekomendasi Nasi Campur Halal di Pulau Dewata, Lauknya Nikmat!

Nasi campur adalah kuliner khas Bali yang sayang dilewatkan. Bagi muslim yang ingin mencicipinya tak perlu khawatir karena ada pilihan nasi campur halal berlauk ayam. Ini rekomendasinya.

Saat sedang di Bali, agenda mencicipi kuliner khasnya tak boleh dilewatkan. Salah satu yang terkenal adalah nasi campur dimana nasi putih diberi aneka pelengkap sayur dan lauk.

Lauk terkenal nasi campur Bali adalah babi guling, namun muslim tak perlu khawatir karena banyak juga penjual nasi campur halal di sana. Lauk utamanya berupa daging ayam dengan pelengkap sate lilit, suwiran daging, telur, urap bali, hingga sambal matah yang pedas segar.

Cita rasanya memikat selera karena nasi campur dibuat dengan bumbu basa genep khas Bali. Jika tertarik mencoba nasi campur halal di Pulau Dewata, 5 tempat ini bisa jadi pilihan:

1. Warung Nasi Tekor Bali

Foto: Instagram by.floribunda

Di Kawasan Desa Budaya Kertalangu, kamu bisa mencicipi nasi tekor yang merupakan kuliner klasik Bali. Penamaan 'tekor' merujuk pada anyaman bambu yang digunakan sebagai pengganti piring di warung makan ini. Tekor lalu dialasi daun pisang sebelum ditaruh nasi dan aneka lauk.

Untuk isinya, nasi tekor bisa ditambahkan ragam olahan ayam, cumi, sayur serapah, dan bumbu uyah sere limo. Harganya berkisar Rp 25.000 per porsi. Mampir ke tempat makan ini juga bisa menikmati suasana yang unik karena bangunannya bernuansa gubuk sederhana.

Alamat Warung Nasi Tekor Bali ada di Jl. By Pass Ngurah Rai Tohpati No.28, Kesiman Kertalangu. Tempat makan ini buka sejak pukul 8 pagi hingga 8 malam.

2. Warung Mek Juwel

Foto: detikfood

Di Ubud, kamu bisa mampir ke Warung Mek Juwel untuk cicipi nasi campur Bali halal. Tempat makan ini tergolong legendaris karena sudah ada sejak 1980. Lokasi tepatnya di Jalan Melati, Kecamatan Sayan.

Menu utama Warung Mek Juwel adalah nasi campur ayam. Harganya sekitar Rp 25.000 dengan isian telur pindang, ayam betutu, kacang tanah goreng, sayur kangkung, wortel, kentang, serta jeroan ayam.

Pendamping nasi campur ayam di sini, sambal embe yang pedasnya nendang. Warung ini buka sejak pukul 08.00 sehingga bisa jadi tujuan sarapan.

3. Nasi Bali Made Weti

Foto: Instagram raynimassardi

Di dekat Pantai Segara, Sanur, ada nasi campur Bali halal berlauk ayam. Namanya Nasi Bali Made Weti yang tergolong legendaris karena sudah ada sejak 1976. Seporsi nasi campur di sini dibanderol Rp 30 ribuan.

Pembeli bisa menikmati lauk ayam suwir, kulit ayam goreng, telur rebus, urap bali, kacang goreng, dan sambal goreng. Konon kulit ayam goreng yang garing dan gurih jadi primadona di sini.

Kuliner nasi campur halal ini sudah begitu terkenal. Banyak tokoh terkenal kepincut dengan cita rasa menu di sini, apalagi ada tambahan sambal goreng, sambal tomat, dan sambal matah yang bisa dipilih sesuai selera.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

4. Warung Nasi Ayam Ibu Oki

Foto: Instagram warungbuoki_nusadua

Rekomendasi nasi campur Bali selanjutnya, Warung Nasi Ayam Ibu Oki. Cabangnya ada di Jimbaran, Nusa Dua, Tuban Kuta, Ungasan, hingga Sanur. Seporsi nasi ayam di sini dilengkapi banyak lauk.

Pembeli bisa memilih lauk ayam betutu, ayam suwir, ayam sambal matah, urap bali, kacang tanah goreng, telur, dan sambal matah. Ada juga pilihan lauk ayam goreng dan sate ayam yang enak.

Sate ayam di sini terkenal unik dan nikmat karena bukan dibuat dari daging ayam utuh, melainkan dilumatkan lebih dahulu. Harganya juga terjangkau, dibawah Rp 30 ribu.

5. Warung Nasi Ayam Kedewatan Ibu Mangku

Foto: detikfood

Di Jalan Raya Kedewatan No.18, ada Warung Nasi Ayam Kedewatan Ibu Mangku yang bisa disambangi muslim untuk memuaskan selera. Menu andalannya, nasi campur ayam seharga Rp 35.000an.

Isiannya lengkap yaitu ayam betutu, sate lilit, ayam suwir, telur pindang, ati ampela, sayur urap, kacang, gorengan ayam, sambal, timun selada, dan kuah betutu.

Menu lainnya, tipat kuah yang tak kalah nikmat. Bersantap di sini tak perlu ragu akan kelezatannya karena Warung Nasi Ayam Kedewatan Ibu Mangku sudah eksis sejak tahun 1964.