Krenyes Renyah Gorengan Ndeso

Gorengan Favorit Sejuta Umat Ternyata Diadaptasi dari Kuliner China

Diah Afrilian - detikFood
Sabtu, 10 Des 2022 10:00 WIB
Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Gorengan yang terkenal sebagai camilan enak ternyata memiliki sejarah panjang. Ternyata camilan gurih itu berasal dari China. Begini perjalanan panjangnya hingga populer.

Gorengan menjadi camilan yang identik dengan jajanan kaki lima Indonesia yang murah meriah. Ternyata gorengan bukan berasal dari Indonesia, ada pengaruh budaya lain yang menjadi cikal bakal kehadiran gorengan.

Indonesia sendiri memang dikenal sebagai negara yang sangat terbuka dengan budaya yang lain. Selama praktik budayanya berlaku sesuai norma dan aturan yang berlaku maka tidak menutup kemungkinan kehadiran sebuah budaya akan melebur dengan budaya asli Indonesia.

Termasuk pada budaya kuliner Indonesia yang salah satu camilannya populer disebut gorengan. Gorengan tidak datang dari budaya asli Indonesia. Gorengan pertama kali dikenalkan oleh orang China yang merantau masuk ke Indonesia.

Baca juga: 7 Menu Diet Mawar AFI yang Turun BB 7 Kg dalam 3 Bulan!

Berawal dari Pemanfaatan Sisa Minyak

Gorengan ternyata berasal dari budaya orang Tionghoa. Foto: Getty Images/iStockphoto/Kadek Bonit Permadi

Teknik memasak dengan cara menggoreng merupakan salah satu teknik memasak yang paling sering dilakukan oleh orang China Sedangkan di Indonesia sendiri pada awalnya teknik memasak yang digunakan adalah merebus, mengukus, membakar dan mengasap.

Melihat sisa minyak bekas penggunaan yang masih layak membuat orang China berinisiatif untuk mengumpulkan minyak-minyak tersebut menjadi satu. Hasil dari proses pengumpulan minyak tersebut yang membuat mereka mulai melakukan teknik menggoreng dengan banyak minyak.

"Jadi teknik menggoreng itu berasal dari kebiasaan orang Tionghoa. Nah, menggoreng dengan minyak banyak seperti ketika membuat gorengan berasal dari pengumpulan minyak bekas memasak yang masih layak digunakan. Minyaknya masih bersih, baru beberapa kali penggorengan saja," kata Wira Hardiyansyah selaku traveling chef kepada detikcom (8/12).

Praktik ini juga dilakukan oleh orang-orang China yang masuk dan merantau ke Indonesia. Rasa hasil gorengan yang gurih, hangat dan renyah ternyata berhasil memikat nafsu makan orang Indonesia dari berbagai inderanya. Baik lidah, penciuman, penglihatan hingga suara renyah yang dibuat.

Berkembang dari Daerah Pesisir

Teknik menggoreng ini pertama kali dipopulerkan di daerah pesisir. Foto: thinkstock

Pada masa lampau para perantau yang masuk ke Indonesia masih menggunakan kapal laut sehingga lokasi pertama yang akan dikunjungi adalah pesisir pantai. Maka lokasi ini yang kemudian akan mendapatkan pengaruh besar dari para perantau terutama orang-orang Tionghoa.

Keterbatasan transportasi membuat banyak orang China harus bertahan hidup di daerah pesisir. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya selama itu berjualan menjadi cara yang dipilih orang Tionghoa untuk mendapat pemasukan dan mencukupi kebutuhan hidupnya salah satunya dengan berjualan gorengan atau makanan yang digoreng.

Tetapi kondisi perekonomian masyarakat lokal yang dahulu masih serba sulit membuat orang-orang China ini menginovasi dengan bahan-bahan yang lebih murah dan dapat dijangkau oleh masyarakat luas. Inovasi yang dilakukan orang Tionghoa tersebut yang ternyata disukai oleh masyarakat Indonesia dan berhasil populer hingga sekarang.

"Misalanya seperti bakwan. Nama bakwannya sendiri itu sudah salah, bak artinya daging. Bakwan sebenarnya adalah bakso goreng. Hanya saja kondisi perekonomian yang kurang bagus saat itu membuat daging yang digunakan pada bakwan diganti dengan sayuran agar lebih murah dan ternyata berhasil disukai banyak orang bahkan sampai sekarang," jelas Wira.

Setelah populer di kawasan pesisir, baru kemudian banyak perantau yang bergeser ke daerah pedalaman dan ke bukit atau pegunungan sehingga teknik menggoreng menjadi dikenal lebih luas lagi. Tetapi fakta uniknya, sejak zaman dulu hingga sekarang gorengan ternyata hanya populer di sebagian wilayah Indonesia saja yang memang mendapatkan akses mudah terhadap minyak goreng.

Baca juga: Viral Potret Dapur Restoran Mirip 'Kapal Pecah', Netizen Merasa Miris



Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"

(dfl/odi)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork