Kacau! Pelanggan Ini Muntaber Setelah Makan Roti Prata di Warung Kotor

Kacau! Pelanggan Ini Muntaber Setelah Makan Roti Prata di Warung Kotor

Atiqa Rana - detikFood
Senin, 05 Des 2022 11:30 WIB
Kacau! Pelanggan Ini Muntaber Setelah Makan Roti Prata di Warung Kotor
Foto: stomp.straitstimes.com / Ong su Mann
Jakarta -

Dua orang pelanggan mengalami gejala muntah dan diare setelah makan roti prata di sebuah warung. Pasalnya, warung itu diketahui tak menjaga kebersihannya.

Butuh perhatian ekstra ketika mencicipi makanan di sebuah warung makan atau restoran karena tak semua makanan itu terbuat dari bahan-bahan yang terjamin kebersihannya. Jika tidak hati-hati, takutnya justru menimbulkan risiko penyakit berbahaya, salah satunya keracunan.

Hal ini dialami oleh dua orang pelanggan yang makan roti prata di sebuah warung makan. Menurut Stomp Straits Times (01/12), pelanggan tersebut dan temannya mencicipi roti prata dari warung bernama Vellimani Indian Muslim Food yang terletak di Orange 7 Big Canteen, Singapura.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Roti prata sendiri merupakan makanan khas India berupa adonan roti pipih berlapis yang biasanya dimakan dengan tambahan kari. Setelah mencicipi roti prata itu, pelanggan bernama Isla pun mengaku mengalami beberapa gejala tak terduga.

Pelanggan tersebut beserta temannya mulai mengalami gejala-gejala seperti muntah dan diare. Melihat kondisi ini, tentu Isla mengingat kembali penyebabnya. Dirinya yakin penyebab muntabernya karena pelayanan di warung makan tersebut yang dianggap kotor.

ADVERTISEMENT

Ini karena, ada salah satu pelayan yang tidak memperhatikan kebersihannya ketika melayani banyak orang. Menurut pengakuan Isla, pelayan tersebut terlihat hanya menggunakan tangan kosong ketika meletakkan prata yang sudah jadi ke piring pelanggan.

Kacau! Pelanggan Ini Muntaber Setelah Makan Roti Prata di Warung KotorSeperti inilah bentuk roti prata yang makannya bersamaan dengan kari. Foto: stomp.straitstimes.com / Ong su Mann

Isla pun mengaku, "Saya melihat pria ini melayani banyak orang sejak September." "Dia hanya menggunakan tangannya untuk meletakkan prata ke piring dan bahkan tidak menggunakan penutup kepala. Dia juga tidak menggunakan masker sepenuhnya ketika memberikan makanan. Hal yang paling mengejutkan ketika dia terus-terusan batuk," ujar Isla.

Setelah ditelaah lebih dalam lagi, rupanya ada faktor yang membuat pelayan tersebut melayani pelanggan seenaknya. Diberitakan oleh koleganya, ternyata pelayan ini merupakan orang asli India yang hanya mengantongi visa turis saja.

Mengetahui hal ini, Isla tentu kesal namun masih mencoba untuk memahaminya. Pasalnya pelayan itu bisa dianggap sebagai turis yang mungkin tidak mengetahui prosedur keamanan makanan di Singapura seperti apa.

"Alhasil, pekerja itu tidak tahu peraturan keamanan makanan di Singapura. Para kolega itu meminta kami untuk tidak makan di warung itu lagi," lanjut Isla.

Isla tak menyangka hal seperti ini bisa juga terjadi di Singapura. Ia pun meminta saran kepada temannya apakah harus melapor ke pihak berwenang atau tidak. Rupanya jawaban teman-temannya semakin membuatnya terkejut.

"Saya semakin terkejut karena hampir semua teman saya sudah melaporkan hal ini ke Singapore Food Agency (SFA) terkait dengan kualitas makanan dan gejala muntah diare yang mereka alami," ucap Isla.

Akhirnya pelanggan tersebut segera melaporkannya kepada SFA beserta Kementrian Ketenagakerjaan terkait warung makan ini. Beruntungnya, kedua instansi segera menjawab laporan Isla dengan memberikan informasi yang cukup membuatnya tenang.

Kacau! Pelanggan Ini Muntaber Setelah Makan Roti Prata di Warung KotorSetelah menerima laporan pelanggan, SFA pun langsung menyelidiki kasus tersebut dan menemukan ada dua pekerja ilegal yang kerja di warung makan ini. Foto: stomp.straitstimes.com / Ong su Mann

SFA sendiri segera menyelidiki warung ini setelah mengetahui ada kejadian buruk yang dialami oleh pelanggan. Terlepas dari hal tersebut, SFA membeberkan bahwa mereka sudah memperingati dengan tegas beberapa warung makan untuk mematuhi praktik makanan dan kebersihan dengan baik.

Sementara Kementerian Ketenagakerjaan juga segera menanggapinya. Mereka mengungkap telah menemukan dua pekerja asing yang dipekerjakan secara ilegal di warung roti prata ini.

"Selama kami melakukan inspeksi, kami menemukan ada dua pekerja asing yang dipekerjakan secara ilegal oleh pemilik warung," ujarnya kepada Isla.

Kejadian seperti ini memang dianggap sangat serius di Singapura. Ini karena, mereka punya peraturan ketat terhadap kualitas keamanan makanan.

Tak heran setelah mengetahui fakta tersebut, Isla akhirnya berencana untuk menuntut pemilik warung makan sebagai bentuk pencegahan agar warung makan lain tidak melakukan hal serupa.

Isla pun berujar, "Kami berencana untuk menuntut pemil. Saya khawatir takutnya banyak masyarakat Singapura yang teracuni setelah makan di warung makan lain di Tuas dan Ang Mo Kio."




(aqr/adr)

Hide Ads