Pecak Ikan Banyak Ditawarkan Warung Makan Pinggiran Jakarta, Ini Faktanya

Kuliner Kampung Pinggir Jakarta

Pecak Ikan Banyak Ditawarkan Warung Makan Pinggiran Jakarta, Ini Faktanya

Yenny Mustika Sari - detikFood
Kamis, 01 Des 2022 15:30 WIB
Bale Nyai
Foto: dok. detikFood / Yenny Mustika Sari
Jakarta -

Warung makan di pinggiran Jakarta banyak yang menawarkan menu kampung. Salah satunya pecak ikan yang merupakan kuliner Betawi. Ini fakta pecak ikan.

Kuliner Betawi banyak kamu temukan di warung makan kampung yang ada di pinggiran Jakarta. Seperti di kawasan Tangerang, Depok, hingga Bekasi.

Menu yang sering ditawarkan adalah pecak ikan. Berupa ikan goreng yang disiram dengan kuah berbumbu rempah. Hidangan ini nikmat sekali disantap bersama nasi putih saat makan siang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Wira Hardiansyah yang merupakan seorang chef sekaligus sejarawan kuliner, pecak ikan ini memiliki beberapa fakta menarik. Mulai dari asal-usul nama hingga penyajiannya.

Baca Juga: Pedas Segar! Pecak Ikan Nila di Warung Betawi Pengkolan Bekasi

ADVERTISEMENT

Berikut beberapa fakta terkait pecak ikan:

1. Asal-usul nama pecak ikan

Resep Pecak Ikan Nila Kuah BeningResep Pecak Ikan Nila Kuah Bening Foto: detikfood/odilia

Ada beberapa nama hidangan yang mirip dengan pecak ikan. Sebut saja pecel atau pecek yang dulu banyak digunakan dalam penyebutan penyetan di Jawa Timur.

Pecak ikan merupakan kuliner khas Betawi yang terbuat dari ikan sungai atau air tawar. Menurut Wirda Hardiansyah, pecak ikan pertama kali berasal dari kampung pecah kulit yang berada di Jalan Pangeran Jayakarta, Jakarta Barat.

"Pecak ikan itu, ada satu desa yang kelam banget di Jakarta, nama desanya itu pecah kulit. Nah, pecak ikan itu kepanjangan dari pecah kulit," ujar Wira Hardiansyah kepada detikFood (29/11).

Wira juga mengungkapkan ada versi lain dari asal-usul nama pecak ikan, yaitu dari proses memasaknya. "Ketika kamu menggoreng ikan sungai itu, si kulit ikannya itu akan pecah. Tekstur si ikannya itu pecah kulit (mengelupas) istilahnya gitu," terangnya.

2. Jenis ikan dan bumbu yang digunakan

Pecak ikan diketahui terbuat dari ikan sungai. Wira menerangkan bisa menggunakan beragam jenis ikan, seperti gabus, mas, gurame, mujair, hingga nila.

"Kalau kuliner Betawi-Sunda itu biasanya menggunakan jenis ikan sungai, karena zaman dulu itu adanya hanya itu. Mereka makan apa yang ada saja," kata Wira Hardiansyah.

"Jenisnya bisa yang mana saja, gurame, nila, ataupun ikan mas," sambungnya.

Ikan sungai atau air tawar ini dimarinasi terlebih dahulu dengan bumbu bawang putih, jahe, dan jeruk limau, agar aroma amisnya hilang. Setelah dimarinasi, ikan digoreng dalam minyak panas sampai teksturnya kering di mana kulit ikan terlihat pecah.

"Ikan digoreng sampai kering, baru setelah itu disiram pakai sambalnya," ucap Wira Hardiansyah.

Baca Juga: Melegenda! Ini Rawon Malang yang Kondang Sejak 68 Tahun Lalu

3. Penyajian pecak ikan

pecak ikan Betawipecak ikan Betawi Foto: dok. detikFood

Ikan sungai atau air tawar yang telah digoreng kering, kemudian di sajikan di atas piring dan disiram dengan sambal pecak. Sambalnya diulek kasar, kemudian diberikan air panas hingga berkuah.

"Sambalnya itu dari bawang merah, bawang putih, cabe, terus ada yang nambahin jahe lah, jeruk limo. Simpel lah pokoknya makanan ini," lanjutnya.

Beberapa warung makan pecak ikan yang pernah detikFood kunjungi juga menggunakan tambahan temu kunci. Rimpang aromatik yang membuat masakan lebih harum nikmat.

DetikFood sempat melihat penyajian pecak ikan di Warung Pecak dan Sop H. Agus di Serpong, Tangerang (30/11). Pemilik warung telah membuat sambal pecak yang kering lebih dulu dalam jumlah banyak, kemudian tinggal dituangkan air panas agar berkuah. Lalu, disiramkan ke seluruh permukaan ikan goreng pesanan pelanggan.

Tekstur ikan goreng yang masih agak renyah, nikmat sekali ditambahkan kuah sambal pecak itu. Menikmatinya enak bersama nasi putih hangat dan tambahan sambal dadak yang pedasnya nendang.

Baca Juga: Resep Pecak Ikan Nila Kuah Bening yang Pedas Segar

Halaman 3 dari 2


Simak Video "Kampung Pengrajin Budaya Condet Tawarkan Kuliner Khas Betawi Sejak 1953"
[Gambas:Video 20detik]
(yms/odi)

Hide Ads