.webp)
Croissant kini mudah ditemukan di kafe dan coffee shop Indonesia. Pastry klasik Prancis ini punya sejarah panjang yang menarik disimak sebelum akhirnya populer di dunia.
Banyak orang mengidentifikasikan croissant sebagai pastry asli Prancis, faktanya hal ini kurang tepat. Mengutip Smithsonian Magazine (30/4/2015), croissant rupanya terinspirasi kipfel yaitu pastry berbentuk bulan sabit khas Austria.
Kipfel dibuat dengan banyak mentega atau lemak babi (lard) dan kadang gula dan almond. Menurut cerita populer, kipfel ada sejak 1683. Pastry ini dibuat untuk merayakan kemenangan Austria atas Ottoman di pengepungan Wina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jim Chevallier, penulis buku sejarah croissant mengamini fakta bahwa croissant terinspirasi kipfel Austria, namun panganan ini kemudian menjadi 'milik' Prancis karena ada perbedaan cara membuatnya.
 Croissant berawal dari kipfel di Austria yang bentuknya bulan sabit. Foto: Getty Images/iStockphoto/Nilufer |
"Orang-orang mulai membuatnya dengan puffed pastry, yang mana inovasi Prancis. Croissant telah sepenuhnya mengakar di tanah adopsinya (Prancis)," kata Chevallier. Ia mengatakan, faktanya kini jika kamu pesan kipfel di Austria, maka yang datang bukan mirip croissant, melainkan cookies bentuk bulan sabit.
Penyebutan croissant sebagai pastry atau pattiserie (pastry Prancis) pun kurang tepat karena croissant lebih cocok disebut viennoiserie. Apa itu viennoiserie?
Mengutip situs resmi sekolah memasak Le Cordon Bleu (15/11/2022), viennoiserie merujuk pada pastry sarapan yang dibuat dengan gaya Vienna, Austria.
Meskipun tidak berasal dari Prancis, viennoiserie menjadi terkenal setelah pejabat militer Austria bernama August Zang membuka toko roti di Paris pada abad ke 19, tepatnya tahun 1838. Ia membawa ide baru untuk pastry Prancis berbentuk lingkaran.
 Croissant, termasuk jenis viennoiserie populer. Foto: Getty Images/iStockphoto/Nilufer |
Singkatnya, viennoiserie adalah 'jembatan' antara pastry dan roti Prancis. Jenisnya biasanya dibuat dengan tepung putih dan kultur ragi aktif, yang menyebabkan adonan mengembang dengan cepat dan mencapai kerenyahan yang sempurna. Beberapa malah dibuat menggunakan puff pastry.
Berselang 2 abad setelah populer di Prancis, kini croissant bisa dibilang mendunia. Viennoiserie ini mudah ditemukan di berbagai kafe dan coffee shop negara lain, termasuk Indonesia.
Kreasinya juga berkembang menjadi lebih kekinian. Puncaknya pada 2013, seorang pastry chef Prancis bernama Dominique Ansel jadi sorotan dunia usai meluncurkan cronut yang mengawinkan konsep croissant dan donat.
Kreasi serupa terus muncul hingga croissant dikawinkan dengan berbagai pastry, kue, atau makanan lain. Sebut saja cruffin yang merupakan gabungan croissant dan muffin, croffle yaitu croissant dan waffle, hingga tacro yaitu taco dan croissant.
Di Indonesia, semua kreasi croissant, baik yang klasik maupun kekinian, begitu digemari. Hal ini terbukti dari banyaknya tempat makan croissant. Ada yang menjadikan croissant sebagai bagian menu, namun ada pula yang justru menjualnya sebagai menu utama.
 Croissant klasik dan kekinian kini begitu populer di Indonesia. Foto: Getty Images/iStockphoto/Nilufer |
Pembuatannya juga serius dimana banyak gerai croissant kini melabeli kreasi mereka 'artisan'. Artinya, viennoiserie ini dibuat oleh orang-orang yang memang sangat ahli di bidangnya.
Dalam ulasan kali ini, detikfood bakal mengupas lebih dalam soal croissant, termasuk tempat-tempat hits untuk menikmatinya di Jakarta. Beberapa bahkan terkenal punya croissant yang sangat enak.
Kami juga akan menginformasikan pada pembaca soal cara membuat croissant secara umum dari bakery artisan di Jakarta hingga ciri croissant berkualitas. Simak terus ulasannya di detikfood ya!
(adr/odi)
KIRIM RESEP
KIRIM PENGALAMAN