Porsinya yang kecil tetapi mengenyangkan
![]() |
Soto Bok Ireng ini tak bisa dibayangkan sebagai soto yang disajikan dalam mangkuk besar. Penyajiannya hanya di mangkuk kecil yang besarnya tak lebih besar dari telapak tangan.
Di dalam mangkuk tersebut sudah dimasukkan nasi yang memenuhi 3/4 bagiannya, baru kemudian ditambahkan potongan daging dan jeroan, kuah soto hingga pelengkap seperti kecap dan sambal. Walaupun terlihat kecil tetapi porsi soto yang disajikan ini cukup mengenyangkan jika disantap sebagai menu sarapan atau selingan sebelum makan siang.
Selama datang dan mencicipi soto di sini, kami tidak melihat ada pelanggan yang menambah mangkuk soto lain. Mangkuk soto yang padat dengan nasi serta kecambah terbukti mengenyangkan bagi pelanggannya baik pria maupun wanita hanya dengan satu porsi saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seporsi soto dibanderol Rp 10.000. Dibantu oleh anak dan saudaranya, Kayatin juga menyediakan tambahan pelengkap lain seperti minuman dingin serta berbagai macam kerupuk untuk melengkapi waktu makan soto.
Lembutnya daging dan jeroan yang tidak amis
![]() |
Soto Bok Ireng khas Blitar ini terdiri dari beberapa isian di dalam mangkuknya. Ada nasi, kecambah, potongan daging, potongan jeroan serta kecap dan sambal sebagai pelengkap.
Menggunakan kecap lokal membuat Soto Bok Ireng memiliki rasa yang unik. Gurihnya kuah soto berubah menjadi manis legit ketika kecapnya diaduk merata dengan soto.
Rasanya lebih terasa seperti menggunakan gula merah yang dilelehkan karena manis, lengket tetapi tidak menusuk di tenggorokan. Potongan daging-dagingnya pun juga begitu lembut termasuk jeroan sapi seperti babat yang tidak amis.
Walaupun harganya murah meriah, potongan daging dan jeroan yang ditambahkan ternyata memiliki ukuran yang cukup besar. Pada semangkuk soto yang didominasi oleh nasi di dalamnya tetapi rasa daging dan jeroannya tidak kalah karena potongannya yang besar-besar.
Racikan sambal khas Soto Bok Ireng ternyata juga memengaruhi cita rasanya. Ciri khas sambalnya seperti sambal yang pedas perlahan terasa dan tidak mendadak menusuk di tenggorokan pada suapan pertama.
Perpaduan rasa antara kuah soto, kecap manis serta sambalnya yang khas berpadu sempurna dan cukup nyaman di mulut. Pantas saja, soto ini masih tetap eksis dengan usia yang sudah lebih tua dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Simak Video "Aneka Chinese Food Murah Meriah di Jakbar"
[Gambas:Video 20detik]
(dfl/adr)